Perlongggara pembatasan sosial, negara ini bebaskan penjualan Miras

Papua
Ilustrasi, -Pexels.com

 

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Read More

Johannesburg, Jubi – Toko-toko di Afrika Selatan diperbolehkan menjual minuman keras atau Miras sejak Senin hingga Jumat pekan ini. Kebijakan itu dilakukan seiring dengan pelonggaran pembatasan sosial saat menghadapai pandemi Covid-19.

Sebelumnya semua penjualan Miras dilarang pada Juni lalu, kemudian diizinkan dari Senin hingga Kamis pada bulan Juli dengan batasan ketat. Sedangkan sejakl Juli bar dan restoran telah diizinkan menyajikan miras selama jam buka.

Baca juga : Terseret kasus korupsi, Mantan Presiden Afrika Selatan dihukum 15 bulan penjara.

Paus Fransiskus sebut mafia meraih keuntungan saat Pandemi Covid-19

Banjir Afrika selatan tewaskan lebih 70 orang

Presiden Afrika selatan Cyril Ramaphosa dalam pidato yang disiarkan televisi mengimbau masyarakat untuk menjalani vaksinasi karena tersedia cukup dosis bagi semua orang. tercatat baru sekitar 7 juta dari 60 juta penduduk Afsel yang sudah divaksin penuh.

Afsel telah menjadi salah satu negara di benua Afrika yang paling terhantam parah oleh Covid-19 dalam hal kasus dan kematian yang dilaporkan.

Sedangkan kebijakan mengurangi pembatasan sosial dilakukan usai jumlah kasus infeksi menurun. Otoritas akan mempersingkat jam malam secara nasional dan memperpanjang jam penjualan minuman keras.

Keputusan itu memperluas pelonggaran pembatasan yang diberlakukan pada Juni untuk memerangi gelombang ketiga kasus Covid-19 yang dipicu oleh varian Delta.

“Meskipun gelombang ketiga belum berakhir, kami telah melihat penurunan infeksi yang terus terjadi di seluruh negeri dalam beberapa pekan terakhir,” kata Ramaphosa menambahkan.

Pihak berwenang melaporkan 3.961 kasus baru pada Minggu, jauh lebih sedikit daripada puncaknya sekitar 26.500 per hari pada awal Juli. Pengumuman tersebut akan membawa Afsel turun ke ‘tingkat 2 yang disesuaikan’ dalam sistem pembatasan lima level, di mana level 5 adalah yang tertinggi. Jam malam akan dimulai satu jam lebih lambat pada pukul 23 tapi masih diberlakukan hingga pukul 4 pagi.

Sedangkan perusahaan asuransi kesehatan menyebut keraguan pada vaksin sebagai faktor kunci yang mempengaruhi laju program vaksinasi.

Ramaphosa mengatakan pemerintahnya bekerja keras untuk meningkatkan jumlah orang yang mendapatkan vaksin, dengan fokus pada individu yang lebih tua atau rentan. Dia mengatakan Afsel juga sedang mempelajari paspor vaksin dan akan memberikan informasi lebih lanjut tentang hal itu. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply