Peringati Hari HAM, masa aksi di Manokwari mengaku dipukul dengan rotan

Portal Berita Tanah Papua No. 1 | Jubi ,

Jayapura, Jubi – Aksi Solidaritas dan Pemuda Peduli HAM Papua di Manokwari dalam rangka memperingati hari Hak Asasi Manusia (HAM) yang jatuh pada tanggal 10 Desember 2016, berakhir dengan aksi pemukulan oleh aparat kepolisian terhadap masa aksi mengunakan tali rotan, akibatnya belasan mahasiswa mengalami luka di tubuh.

Aksi solidaritas tersebut diakomodir oleh tiga Organisasi Kepemudaan (OKP), Manokwari diantaranya Forum Independen Mahasiswa (FIM), Manokwari, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), cabang Manokwari dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), cabang Manokwari. Sabtu, (10/12/2016), Manokwari, Papua Barat.

Selaku kordinator lapangan Gerardus Tembut,mengatakan aksi damai memperingati hari HAM di Manokwari masa aksi sempat dihadang oleh pihak kepolisian dengan alasan yang tidak jelas. Namun akhirnya pihak kepolisian memberikan ini ijin dengan syarat masa aksi harus menggunakan kendaraan, tidak diperbolehkan untuk jalan kaki.

“Masa aksi dari beberapa perguruan tinggi Manokwari juga ikut bergabung. Dalam aksi tersebut kami dihadang dengan alasan mengganggu lalu lintas sehingga masa harus mengunakan kendaraan roda dua maupun empat dengan titik aksi finish di Sanggeng depan kantor Golkar Manokwari."

Lanjutnya, saat masa aksi melaju terjadi tindakan anarkis oleh pihak kepolisian terhadap masa aksi tepatnya di depan Hotel Swissbell. Polisi memukul masa aksi, sekitar belasan mahasiswa, mengunakan rotan sehingga menyebabkan luka lebam di sekitar tubuh baik kepala maupun badan.

Arnoldus Halitopo, masa aksi yang juga saksi atas kasus pemukulan masa aksi tersebut mengatakan masa aksi bingung dengan tindakan anarkis oleh pihak kepolisian karena proses negosiasi sudah berjalan dengan baik.

"Polisi mengelurkan Kata "cepat jalan kami bosan, cepat . . . teriak semua polisi, sambil mengayunkan rotan mereka terhadap masa aksi," kata Arnoldus Halitopo, melalui telepon selulernya.

Lanjutnya, tiba di tempat finish  masa aksi melakukan orasi dan pembacaan pernyataan sikap. Tepat pukul 13.30 WP masa aksi mengakhiri aksi damai tersebut dan membubarkan diri.

Terpisah, Kapolres Manokwari AKBP Cristian Rony Putra, saat dikonfirmasi, melalui pesan singkat  mengatakan tidak ada pemukulan terhadap massa aksi. Menurutnya, malah Kasipropam Polres Manokwari yang dipukul sehingga anggota Polres mengejar oknum yang Mmemukul Kasipropam yang melarikan diri saat akan diamankan.

"Mereka juga belum terdaftar sebagai Ormas di Kesbangpol dan juga pada saat demo tidak ada izin kalaupun demo harus ada ijin dari kepolisian dan pelaksanaanya harus tertib," kata Kapolres. (*)

Berikut Nama-nama Korban pemukulan oleh aparat kepolisian Manokwari:
1.Lamek Loho 20th (Seluruh badan Dianiaya dalam mobil Dalmas Polisi)
2.Nies Wilil 22th (Leher belakang)
3.Titus Peyon 19th (Kepala,telinga)
4.Yulius Woy 17th (Punggung)
5.Naos Elopere 17th (Kena tangan)
6.Anton Silak 19th (Bagian kaki)
7.E.Mekison Yare 19th (Tangan kanan)
8.Oto Mayor 20th (Belakang, kepala)
9.Yhonai Weby 20th (Kepala dan punggung)

Related posts

Leave a Reply