Papua No. 1 News Portal | Jubi ,
Jayapura, Jubi – Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Cendrawasih (BEM Uncen) menyelenggarakan diskusi bertemakan “Mengangkat Peran Mahasiswa/I Dalam Perlindungan Anak” di Auditorium Uncen, Abepura, Jumat (6/4/2018).
Dalam seminar tersebut hadir pemateri yang merupakan staf khusus Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Benny B. Arnoldo Marraha dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Provinsi Papua, Anike Rawar, serta Rektor Uncen, Apollo Safanpo.
Rektor Uncen Apollo Safanpo mengapresiasi kegiatan diskusi tersebut. Pasalnya, persoalan perempuan dan anak di Papua menjadi perhatian oleh semua instansi, lembaga dan semua orang di Papua.
“Saya berharap di dalam diskusi ini bisa menghasilkan satu terobosan baru, yaitu membina satu kampung atau dua kampung untuk jadi kampung binaan dalam pemberdayaan perempuan dan anak,” katanya.
Terobasan baru itu, diharapkan dimulai dengan kerjasama antara Uncen, Pemerintah Pusat dan Provinsi, mengingat peran mahasiswa yang nantinya melakukan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) dalam membantu meningkatkan kemajuan kampung terutama memberdayakan perempuan dan anak.
Rektor Uncen juga berharap, dengan adanya diskusi ini bisa menghasilkan satu rekomendasi kepada pemerintah untuk mengayomi dan melindungi anak dan perempuan.
Di tempat yang sama, Ketua BEM Uncen, Paskalis Boma mengatakan, kegiatan ini dilakukan merupakan bagian dari program kerja BEM, salah satunya dari Kementrian Pembedayaan Perempuan Uncen.
“Kami berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi peserta juga kepada semua pihak, karena persolan anak dan perempuan sangat penting untuk digali dan ditelusuri korban anak dan perempuan,” ujarnya.
Menurutnya, beberapa tahun terakhir persoalan anak dan perempuan menjadi perhatian oleh semua pihak dan mengalami degradasi dalam persaingan hidup, karena dilihat dari faktor kehidupan sosial dan ekonomi.
“Seperti KDRT, aibon, miras, narkoba dan seterusnya yang secara langsung membunuh karakter anak,” katanya. (*)