Perdana Menteri May umumkan mundur dari pimpinan partai

Inggris Papua
Ilustrasi, pixabay.com
Ilustrasi, pixabay.com

“Saya sudah melakukan yang terbaik untuk itu,”

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Read More

London, Jubi – Perdana Menteri Inggris Theresa May, mengatakan akan mundur sebagai pimpinan Partai Konservatif. Keberadaan May selama ini memicu persaingan perdana menteri baru yang harus berusaha memecahkan kebuntuan atas keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

“Sejak pertama kali saya melangkahkan kaki di pintu belakang saya sebagai perdana menteri, saya telah berupaya menjadikan Inggris sebagai sebuah negara yang tidak hanya bekerja untuk segelintir orang istimewa saja, melainkan untuk semua orang,” pernyataan tertulis May saat disampaikan di depan kediaman resminya, Downing Street di pusat Kota London, Jum’at (24/5/2019).

Baca juga : Bencana Grenfell, Inggris didesak bangun jutaan rumah sosial

Pelayaran kapal perang Inggris ganggu hubungan dagang dengan China

Mendagri Inggris mundur terkait Imigran Karibia

Ia menyatakan menghormati hasil referendum Uni Eropa yang digelar 2016. “Kami memberi pilihan kepada rakyat Inggris. Berbeda dengan prediksi, rakyat Inggris memilih untuk meninggalkan Uni Eropa,” ujar May menambahkan.

May yakin sama seperti yang dilakukan tiga tahun lalu bahwa dalam sebuah demokrasi memberikan pilihan kepada rakyat menjalankan apa yang mereka putuskan. “Saya sudah melakukan yang terbaik untuk itu,” katanya.

Ia beralasan merundingkan persyaratan Brexit dan hubungan baru dengan tetangga terdekat yang melindungi pekerjaan dan keamanan Uni Eropa.

May mengaku telah melakukan semua, termasuk meyakinkan Anggota Parlemen agar mendukung kesepakatan itu. Sayangnya, May mengakui belum berhasil melakukannya. “Saya sudah mencoba sebanyak tiga kali. Saya yakin benar untuk bertahan, bahkan saat peluang untuk sukses semakin kecil,” kata may menutup pernyataan. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply