Papua No.1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Iven Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua diharapkan bisa menjadi hajatan akbar para atlet disabilitas terbaik di Indonesia.
Hal ini disampaikan perwakilan National Paralympic Committee (NPC) Pusat, Slamet Widodo yang juga selaku Ketua Bidang Pertandingan Peparnas XVI.
Dalam workshop jurnalis dan media Peparnas XVI, Widodo memaparkan kesiapan Provinsi Papua sebagai tuan rumah sudah kian progresif.
Melihat pada kesiapan Papua yang sudah semakin matang, Widodo berharap iven Peparnas XVI di Papua bisa menjadi yang terbaik dibandingkan dengan iven serupa sebelumnya.
“Melihat pada kesiapan Papua, kita harapkan iven Peparnas XVI ini akan menjadi iven Peparnas terbaik dari sebelumnya. Karena semuanya kita sudah siapkan dengan baik,” kata Widodo, Kamis (1/7/21).
Iven Peparnas XVI di Papua diestimasikan akan dihadiri oleh lima ribuan orang. Dan diperkirakan 2.800-an atlet dan official dari masing-masing kontingen akan ikut serta dalam Peparnas XVI, November mendatang.
Widodo mengakui jika sampai saat ini masih ada beberapa kontingen yang belum mendapatkan anggaran dari Pemerintah Provinsi setempat.
“Jadi ada beberapa daerah yang sampai kemarin masih terkendala pada anggaran. Tapi mudah-mudahan sudah ada perubahan. Ada 13 provinsi yang belum mendapatkan anggaran dari pemerintah Provinsinya. Mudah-mudahan setelah rakernas kemarin ada perkembangan,” ungkapnya.
“Yang jelas dari pendataan berdasarkan hasil survei dan data sebelumnya itu total peserta ada 2.800-an unuk atlet dan official, tapi kalau termasuk dengan panitia bisa 5.000-an orang. Nomor pertandingan ada 500 lebih tapi nanti masih akan berjalan entry by number,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Umum PB Peparnas, Rivo Manansang yang mewakili Ketua Harian PB Peparnas, Doren Wakerkwa, mengatakan kegiatan workshop yang digelar dengan melibatkan puluhan wartawan media cetak, online, TV dan radio selama tiga hari (29 Juni – 1 Juli) untuk memberikan pembekalan kepada para jurnalis yang akan melakukan peliputan pada hajatan olahraga akbar para atlet disabilitas Indonesia itu.
“Adanya satu sinergi dengan para media yang ada dengan satu model dari cara menyampaikan berita mengolahnya menjadi satu asupan informasi yang berkualitas yang punya nilai yang adil dan berimbang di mata masyarakat,” kata Manansang.
Dirinya berharap para awak jurnalis yang terlibat dalam kegiatan workshop tersebut bisa ikut memberikan dampak positif bagi kesuksesan iven Peparnas XVI di Papua.
“Itu sebabnya kualitas informasi itu penting bahkan harus ditingkatkan. Ini penting supaya ada arus informasi yang tepat. Kami percaya lewat media workshop ini peran jurnalis dan media bisa ikut mendukung kesuksesan iven Peparnas,” tandasnya. (*)
Editor: Edho Sinaga