Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Pertandingan Cabang Olahraga sepak bola cerebral palsy (CP) Pekan Paralimpik Nasional atau Peparnas XVI Papua 2021 mulai bergulir hari ini, Senin, 8/11/21 di Stadion Mahacandra Universitas Cenderawasih, Kota Jayapura.
Di laga perdana, tim tuan rumah Papua akan bertemu Jawa Timur pada pukul 14.00 WIT. Sementara pertandingan kedua tim juara bertahan Kalimantan Selatan, menghadapi Jawa Barat.
Delegasi teknis Cabor Sepak Bola dari Komite Nasional Paralimpik Indonesia, Pomo Wari Hadi mengatakan sepak bola CP hanya akan diikuti oleh empat tim termasuk tuan rumah, dengan memakai sistem setengah kompetisi atau round robin.
Menurut ia, sejumlah kesepakatan telah disepakati dalam pertemuan teknis bersama perwakilan official dari keempat kesebelasan bersama delegasi teknis pertandingan.
Salah satunya adalah mengenai susunan pemain berdasarkan pada hambatan kondisi fisiknya. Posisi penjaga gawang dan pemain bertahan (defender) adalah penyandang disabilitas dengan hambatan fisik (tuna daksa). Kemudian dalam setiap tim harus ada satu pemain FT1 skala berat, FT2 skala sedang, dan FT3 skala ringan. Di samping itu pemain tuna daksa dalam setiap tim tidak boleh bertukar posisi di tiap pertandingan untuk menjaga fair play.
“Ini adalah pertandingan dengan aturan main berdasarkan NPCI dan mengedepankan kesetaraan. Tiap pertandingan hanya boleh dilakukan lima kali pergantian pemain. Setiap pemain hanya boleh diganti dengan yang setara, misalnya pemain FT1 keluar maka penggantinya harus pemain FT1 juga,” kata Pomo, Senin, 8 November 2021.
Ia juga mengingatkan kepada tim yang berlaga agar sudah berada di lokasi pertandingan dua jam sebelumnya untuk proses penyesuaian kondisi lapangan. “Selain itu agar tidak terlambat karena lokasi penginapan para pemain berada cukup jauh dari venue Stadion Mahachandra dengan jarak tempuh sekitar 30 menit,” sambungnya.
Ketua Komisi Wasit Achmad Toharya, mengatakan seluruh pertandingan harus mengedepankan fair play di mana keputusan pengadil lapangan adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. Di samping itu, setiap peserta wajib menjalankan protokol kesehatan.
“Saya ingatkan kepada seluruh pemain dan official karena masih dalam masa pandemi, agar tetap memakai masker ketika memasuki dan meninggalkan tempat pertandingan. Bagi official, selama di bangku pemain tidak boleh melepas masker dan harus menjaga jarak,” kata Achmad. (*)
Editor: Syam Terrajana