Papua No. 1 News Portal | Jubi
Nuku’alofa, Jubi – Perusahaan yang mengelola kabel internet Tonga berkata, pemutusan kabel jaringan internet di negara itu akibat ‘sabotase’ oleh oknum yang tidak dikenal namun kuat.
Kabel internet Tonga ke dunia luar terputus pada Januari tahun ini, menghentikan jaringan internet dan saluran telepon internasional selama 12 hari.
Penyelidikan yang dilakukan oleh badan usaha milik negara, Tonga Cable, telah menemukan bahwa kabel itu terputus di empat bagian yang berbeda akibat terpotong jangkar yang diseret di sepanjang permukaan dasar laut.
Direktur Tonga Cable, Paula Piukala berkata, hasil pemetaan menggunakan satelit menunjukkan ada armada kapal Duzgit Venture yang terdaftar dari Malta, di lokasi kerusakan pada waktu kejadian.
“Pemotongan itu disengaja. Itu jelas sabotase,” kata Piukala. “Siapa yang punya motif untuk memotong kabel itu? Siapa yang punya sumber daya untuk melakukannya? Siapa yang bisa mengatur hal seperti itu?”, ia bertanya-tanya. “Hal Itu pasti dilakukan oleh lembaga yang berpengaruh, tidak mungkin orang biasa.”
Meski Piukala berani mengungkapkan pandangannya bahwa ada pihak ketiga yang bertanggung jawab atas pemutusan kabel itu, ia menolak untuk mengatakan siapa yang menurutnya bertanggung jawab – namun dia mengatakan, dia ragu itu aktor adalah bangsa tertentu.
Piukala melanjutkan bahwa temuan itu telah mereka teruskan ke Kepolisian Tonga, dan Tonga Cable juga akan meminta ganti rugi dari pemilik kapal.
Sementara itu seorang juru bicara Duzgit berkata perusahaannya telah mulai bekerja sama dengan otoritas Tonga.
“Perwakilan kita sudah bertemu dengan badan otoritas pelabuhan di Nuku’alofa Februari lalu, untuk membahas kapan kapal itu berlabuh dan untuk memberitahukan kepada mereka bahwa kita siap bekerja sama dengan mereka,” kata Kürşad Öztürk, seorang manajer armada Duzgit, dalam sebuah pernyataan tertulis. “Kita juga telah memberi mereka semua informasi lebih lanjut yang mereka minta,” tambahnya.
Selain posisinya yang berada di sekitar lokasi pemutusan kabel dan waktu pada 20 Januari, Duzgit Venture juga memicu kecurigaan pihak berwenang karena menurunkan jangkarnya di zona bebas jangkar, padahal mereka adalah perusahaan berpengalaman yang sering datang ke Tonga untuk membawa minyak, kata Piukala. Selain itu, kapal itu juga beroperasi di daerah pelabuhan pada Minggu, ketika kapal-kapal seharusnya tidak diizinkan untuk masuk karena hari Sabat. (RNZI)
Editor: Kristianto Galuwo