Papua No. 1 News Portal | Jubi ,
Jakarta, Jubi – Presiden Donald Trump menyebut penyelidikan intervensi Rusia di Pemilu AS 2016 lalu ilegal. Dalam wawancaranya bersama Bloomberg News, Trump mengatakan penyelidikan yang dilakukan penasihat khusus Robert Mueller yang merupakan eks Direktur Biro Investigasi Federal (FBI), adalah keputusan yang salah besar.
"Saya melihat (penyelidikan) itu secara berbeda. Saya melihat itu adalah sebuah penyelidikan ilegal," kata Trump, Kamis (31/8/2018).
Pernyataan itu diutarakan saat Mueller masih terus menyasar orang-orang terdekat Trump untuk diinterogasi, termasuk tim kampanyenya. Mengutip "akademisi besar" yang tidak disebutkan namanya, Trump menganggap "tidak boleh ada penasihat khusus" dalam penyelidikan.
Selama ini beberapa ahli hukum juga mempertanyakan keputusan Kementerian Kehakiman menujuk Mueller untuk menangani penyelidikan itu tanpa adanya hukum khusus yang mengatur kewenangan seorang "jaksa khusus."
Namun, Kementerian Kehakiman menegaskan bahwa penunjukkan Mueller itu sesuai konstitusi yang ada. Awal bulan ini, mantan konsultan politik Trump dari perusahaan Roger Stone, Andrew Miller, menentang legalitas penunjukkan Mueller ke pengadilan banding.
Miller berpendapat bahwa penunjukkan Mueller pada 17 Mei lalu melanggar karena dilakukan oleh Wakil jaksa Agung Rod Rosenstein dan bukan oleh Jaksa Agung Jeff Session yang baru diangkat Trump. Tuntutan Miller itu didukung kelompok hukum konservatif Pusat Hukum dan Kebijakan Nasional.
Faktanya Sessions, yang merupakan anggota tim kampanye Trump, telah mengundurkan diri dari penyelidikan tersebut. Sessions bahkan menyerahkan kepada Rosenstein untuk bertindak sebagai jaksa agung dalam kasus ini.
Langkah itu dilakukan Miller ketika dia tengah diminta bersaksi atas nama perusahaan di depan komisi jaksa Mueller.
Penyelidikan intervensi Rusia terus merongrong Trump sejak awal dia duduk di Gedung Putih. Awal bulan ini, Trump bahkan mendesak Sessions untuk segera mengakhiri penyelidikan Mueller tersebut.
Melalui kicauannya di Twitter, Trump menyebut penyelidikan Mueller sebagai aib negara. Trump juga mengklaim Mueller "benar-benar membuat masalah". (*)