Penulis Inggris ini diadili dengan tuduhan fitnah terhadap konglomerat

Papua, Penulis
Ilustrasi, pixabay.com

Papua No. 1 News Portal | Jubi

London, Jubi – Penulis Inggris Catherine Belton  disidang pengadilan tinggi Inggris dengan agenda pemeriksaan pada Rabu (28/7/2021). Sidang itu mendengarkan argumen tim pengacara konglomerat Rusia, termasuk pemilik Chelsea FC Roman Abramovich dan perusahaan minyak negara Rosneft, dalam kasus buku tentang Presiden Vladimir Putin yang dianggap memfitnah mereka.

Read More

Buku terbitan 2020 yang ditulis Catherine Belton itu menceritakan perjalanan Putin ke puncak kekuasaan Rusia dan tentang berapa banyak rekannya yang mantan agen rahasia Soviet menjadi kaya dan berpengaruh setelah dia memenangi posisi puncak di Kremlin pada 1999.

Baca juga : Nawal El Saadawi, penulis Mesir dan ikon hak-hak perempuan, tutup usia

Australia tak terima dengan perlakuan penahanan penulis di Beijing

Forum editor dunia di Asia dideklarasikan

Tim pengacara pebisnis Rusia akan mengatakan dalam sidang bahwa bagian dalam buku “Orang-Orang Putin: Bagaimana KGB Merebut Kembali Rusia dan lalu Mengambil Alih Barat” terbitan HarperCollins itu sebagai fitnah.

Abramovich menggugat penerbit dan penulis buku itu, menurut rincian kasus yang tercatat pada layanan pengadilan.  Sedangkan HarperCollins mengatakan akan “sekuat tenaga membela buku yang diakui dan penuh terobosan itu, dan membela hak untuk melaporkan hal-hal yang menjadi kepentingan publik”.

Belton merupakan mantan koresponden Financial Times Moskow dan kini koresponden khusus Reuters, menolak berkomentar. Kantor pengacara Wiggin yang mewakili HarperCollins dan Belton tidak membalas permintaan untuk memberi tanggapan.

“Buku itu secara salah menuduh klien kami telah berbuat korup, dan membuat klaim yang salah tentang pembelian oleh klien kami dan aktivitas-aktivitasnya di Chelsea Football Club. Klaim-klaim tersebut tidak dapat diterima dan tidak berdasar,” kata pengacara Abramovich, Harbottle & Lewis, pada 22 Maret.

Abramovich mengatakan dalam pernyataan yang sama bahwa “tuduhan salah dalam buku itu telah membawa dampak kerusakan, bukan hanya pada reputasi pribadi saya, tapi juga pada aktivitas Chelsea Football Club.”

Juru bicara Abramovich menolak berkomentar lebih jauh. Harbottle & Lewis tidak merespons saat dimintai tanggapannya.

Tercatat Rosneft produsen minyak terbesar Rusia, juga menggugat HarperCollins dan Belton atas pencemaran nama baik. Perusahaan itu dan pengacaranya, Carter-Ruck, juga tidak merespons saat dimintai komentarnya.

Pebisnis Mikhail Fridman menggugat HarperCollins atas pencemaran nama baik dan atas dasar perlindungan data. Mitra bisnis lamanya, Pyotr Aven, menggugat atas dasar perlindungan data.

Juru bicara mengatakan kedua orang itu menyesalkan gugatan mereka tidak bisa diselesaikan sebelum sidang pemeriksaan pada Rabu.

“Buku Nyonya Belton, yang telah dipromosikan sebagai “catatan sejarah yang pasti”, mengandung pernyataan tidak akurat dan menyinggung tentang Tuan Aven dan Tuan Fridman,” kata juru bicara tersebut yang menyebut pentingnya catatan itu diluruskan.

Pebisnis Shalva Chigirinsky menggugat HarperCollins dan Belton atas pencemaran nama baik. Pengacaranya, Taylor Wessing LLP, menyampaikan permintaan Reuters untuk mengomentari proses tersebut. Namun pebisnis itu tidak merespons. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply