Permintaan tambahan personil tersebut diajukan oleh Komandan Pusat AS
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Washington, Jubi – Departemen Pertahanan Amerika Serikat sedang mempertimbangkan permintaan untuk mengirim sekitar 5 ribu personel tambahan ke Timur Tengah untuk menghadapi hubungannya dengan Iran yang semakin memanas.
Teheran dan Washington bulan ini meningkatkan retorika terhadap satu sama lain, menyusul keputusan Presiden AS Donald Trump yang berupaya memangkas ekspor minyak Iran hingga ke level nol dan memperkuat kehadiran militer AS di Teluk.
Baca juga : Ini tawaram Turki terhadap pangkalan militer AS di Suriah
Brazil terbuka menjadi tuan rumah pangkalan militer AS
Presiden Vanuatu klarifikasi soal pangkalan militer AS
Pejabat yang meminta identitasnya dirahasiakan, menyebutkan permintaan tambahan personil tersebut diajukan oleh Komandan Pusat AS, namun pihaknya mengatakan bahwa belum diketahui pasti apakah Pentagon akan mengabulkan permintaan tersebut.
Pentagon kerap menerima ataupun menolak permintaan pasukan tambahan dari komandan AS yang sedang bertempur di seluruh dunia. Salah satu pejabat mengungkapkan pasukan tambahan tersebut akan bersifat defensif.
Ini tampaknya akan menjadi permintaan pasukan tambahan terakhir dalam menghadapi ancaman kredibel dari Iran terhadap pasukan sekaligus kepentingan AS di Timur Tengah.
Baca juga : Senator Demokrat kritik pemboikotan pangkalan militer AS
Guam tak mendukung pembangunan pangkalan militer AS
Pengadilan Marianas akan gelar dengar pendapat kasus rencana Militer AS
Namun Pentagon menolak berkomentar mengenai rencana ke depan tersebut. “Sebagai kebijakan jangka panjang, kami tidak akan membahas ataupun berspekulasi tentang kemungkinan rencana ke depannya dan permintaan penambahan pasukan,” ujar juru bicara Pentagon, Komandan Rebecca Rebarich. (*)
Editor : Edi Faisol