Papua No. 1 News Portal | Jubi ,
Jakarta, Jubi-Pentagon berencana membatalkan bantuan senilai US$300 juta untuk Pakistan karena Islamabad dinilai tidak memiliki "tindakan tegas" mendukung strategi AS di kawasan tersebut. Departemen pertahanan AS itu berusaha mendorong Pakistan menyerang lokasi yang digunakan oleh militan di negara itu dan awal tahun ini mengumumkan pembekuan bantuan bernilai hampir US$2 miliar.
"Kami terus menekan Pakistan untuk mensasar seluruh kelompok teroris tanpa pandang bulu," ujar Letnan Kolonel Kone Faulkner, Sabtu (1/9/2018),
Ia menyebutkan rencana pembatalan bantuan senilai US$300 juta itu disebabkan akrena tidak ada langkah tegas Pakistan untuk mendukung Strategi di Asia Selatan. Pengumuman ini dikeluarkan hanya beberapa hari sebelum kunjungan Menlu AS Mike Pompeo ke Islamabad untuk bertemu dengan Perdana Menteri Pakistan yang baru Imran Khan.
Tercatat Pakistan melancarkan operasi melawan kelompok-kelompok militan dalam negeri, dan menyebut bahwa militer negara itu telah kehilangan ribuan personel dan menganggarkan dana miliaran dolar dalam perang melawan ekstrimisme.
Tetapi para pejabat AS menuduh Islamabad membiarkan atau bahkan bekerja sama dengan kelompok-kelompok yang melakukan serangan di Afghanistan dari wilayah di sepanjang perbatasan kedua negara.
Gedung Putih meyakini bahwa dinas intelijen Pakistan dan badan militer lain sejak lama membiayai dan mempersenjatai Taliban karena alasan ideologi, dan juga untuk melawan pengaruh India yang semakin besar di Afghanistan.
Kemarahan AS ini sudah terjadi sejak pemerintahan sebelum Donald Trump, saat Presiden Obama memerintahkan serangan pesawat tak berawak ke lokasi persembunyian kelompok militan di wilayah Pakistan dan mengirim pasukan elit untuk membunuh Osama bin Laden di tempat persembunyiannya di Abbottabad, Pakistan. Namun, pernyataan keras Trump membuat pejabat Pakistan marah.
"Amerika Serikat dengan bodoh memberi bantuan bernilai lebih dari US$33 miliar dalam 15 tahun, dan mereka tidak memberi kita apapun kecuali kebohongan dan kelicikan, dan berpikir para pemimpin kita orang bodoh," ujar Trump dalam cuitan di akun Twitternya awal tahun lalu.
Para pemimpin Pakistan mempertanyakan angka US$33 miliar yang disebut Trump itu dan menegaskan setengah dari jumlah itu merupakan tagihan, dan kantor perdana menteri Pakistan menuduh Trump tidak mengingat pengorbanan besar negara itu dalam memerangi ekstrimisme. (*)