Jubi | Portal Berita Tanah Papua No. 1,
Jayapura, Jubi – Selalu ada orang yang membutuhkan bunga ketika mendatangi kuburan. Kadang mereka membawa bunga dari rumah atau toko, tapi seringkali mereka lupa atau memilih untuk membelinya dekat kuburan.
Ya, karena ada yang menjual bunga dekat kuburan untuk memenuhi kebutuhan pelayat atau pengunjung makam. Salah satu penjual bunga adalah Mama Fransiswa Sebra yang berjualan dekat Pemakaman Abepura, Jayapura.
Mama Fransiska telah menjadikan menjual bunga dekat makam sebagai profesi. Karena itu hasil berjualan menjadi sumber utama menupang ekonomi keluarganya.
“Sehari saya bisa menjual bunga sampai 15 pot dengan harga yang berbeda tergantung ukuran potnya,” katanya kepada Jubi, Sabtu (24/9/2016).
Bunga dengan pot duduk, katanya, biasa dijual seharga Rp50 ribu hingga Rp500 ribu. Sedangkan bunga dengan botol Fit Rp30 ribu. Dari hasil penjualan bunga setiap hari, Mama Fransiska mendapatkan Rp200 ribu, meski kadangkala bisa hanya Rp50 ribu saja.
"Tergantung banyaknya pengunjung yang beli,” katanya.
Hasil penjualan bunga tidak hanya bisa membiayai rumah tangga sehari-hari. Tetapi juga untuk transportasi anak-anaknya sehari-hari. Ia memiliki enam anak, seorang kuliah Fakultas Hukum di Universitas Cenderawasih dan seorang lagi siswa SMP Negeri 4 Abe Pantai.
Di tempat yang sama, Mama Dorkas Suwar juga berjualan bunga sebagai profesi sehari-hari. Hasil penjualan digunakannya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan tidak mengharapkan penghasilan dari suami saja.
“Penjualan saya tergantung pengunjung yang datang ke makam, kalau ramai kami dapat banyak keuntungan, tapi kalau sepi hanya Rp50 ribu yang kami bawa pulang,” katanya. (*)