Pengeboran sumur di Pekanbaru ini semburkan gas

Semburan Lumpur, Papua
Ilustrasi, pixabay.com

Papua No.1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Upaya pengeboran sumur di komplek Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ihsan, Pekanbaru, menghasilkan semburan gas yang diduga beracun. Akibatnya pengeboran terhenti pada Kamis (4/2/2021) siang karena semburan gas berpotensi menimbulkan kebakaran.

Read More

“Ada 34 santri yang diungsikan ke Pondok Pesantren Al-Ihsan pusat,” kata Sugiarto petugas jaga Ponpes yang berada di Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Jumat (5/2/2021).

Baca juga : Semburan lumpur di kawasan geologi ini mengandung gas beracun 

Gas beracun di Kawah Ijen aktivitas rutin 

Polisi selidiki dugaan pembuangan limbah beracun

Sugiarto mengatakan gas bumi tiba-tiba menyembur saat sejumlah pekerja menggali tanah untuk membuat sumur bor. Semburan gas menimbulkan suara yang cukup kencang dan ketinggian semburan diperkirakan mencapai 15 meter.

“Kami lagi membuat sumur bor. Di kedalaman 119 meter menyembur (gas),” kata Sugiarto menambahkan.

Meski begitu insiden itu tidak menimbulkan korban,  namun gas yang keluar juga menimbulkan bau kurang sedap. Ia khawatir akan keselamatan penghuni Ponpes Al-Ihsan sehingga pengurus menghentikan semua aktivitas dan mengungsikan puluhan santri.

“Tidak ada yang terluka. Sekarang santri pun diungsikan karena kemungkinan gas ada mengandung racun,” kata Sugiarto menjelaskan.

Tim dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Riau bersama perusahaan gas EMP Bentu Ltd langsng terjun melakukan penanganan pada hari yang sama.

“Kawan-kawan ESDM dan EMP Bentu sudah ke lokasi untuk memastikan gas tidak berbahaya dan akan tangani langsung,” kata Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Riau, Chairul Riski.

 

Berdasarkan laporan tim yang ke Ponpes Al-Ihsan, kata dia, diketahui titik semburan gas berjarak 180 meter dari pipa gas EMP Bentu. Titik tersebut, sambungnya, berjarak 1 Kilometer dari Sumur gas EMP Bentu.

Langkah antisipasi yang telah dilakukan tim tersebut antara lain telah mengukur kandungan LEL (Lower Explosive Limit) dan kandungan H2S di lokasi semburan gas. Hasilnya, ditemukan pada jarak lima meter kandungan LEL 13 persen dan H2S 1ppm.

“Artinya gas tersebut cukup berbahaya, potensi terbakar dan beracun,” kata Riski mengutip hasil laporan tim atas tinjauan sumur bor Pekanbaru semburkan gas. (*)

CNN Indonesia

Editor : Edi Faisol

 

Related posts

Leave a Reply