Pengakuan JFT pada MR Kambu atas kiprahnya di Persipura

MR Kambu - Jubi/Dok.
Papua No. 1 News Portal | Jubi

 

Jayapura, Jubi – Pelatih Persipura Jacksen F Tiago tak memungkiri jika mantan Ketua Umum Persipura MR Kambu yang pertama kali memanggilnya untuk melatih tim Mutiara Hitam.

Read More

Kala itu, terjadi insiden pemukulan di pinggir lapangan terhadap mantan pelatih Persipura M Raja Isa saat Eduard Ivakdalam dan kawan-kawan bermain imbang melawan Persija Jepara.

Usai pertandingan pelatih M Raja Isa langsung meninggalkan tim Mutiara Hitam, asisten pelatih Mettu Dwaramurry sementara menggantikan posisi pelatih kepala Persipura. Selang beberapa waktu kemudian Ketua Umum Persipura dan manejemen mengontrak pelatih asal Brasil Jacksen F Tiago membesut tim berjuluk Mutiara Hitam sejak September  2008.

“Saya datang ke Persipura karena ada masalah,” kata Jacksen F Tiago kepada arsip.jubi.id beberapa waktu lalu.

Dia mengenang saat itu baru pertama kali menukangi Eduard Ivakdalam sehingga tak mungkin merombak tim yang sudah dibentuk pihak manejemen dan pelatih.

Perlahan tetapi pasti, Eduard Ivakdalam dan kawan-kawan terus semakin padu dan meraih prestasi laga demi laga. Pelatih Jacksen F Tiago tak merubah atau pun menggantikan pemain hanya melanjutkan tim dengan materi pemain yang ada.

Hasil dari skuad ini, tim Mutiara Hitam memperoleh poin tertinggi pada musim 2008/2009, dengan poin akhir 80 dari 34 pertandingan dan hanya menderita  empat kali kekalahan.

Boaz, Beto dan Ernest Jeremiah menjadi striker menakutkan, sehingga mengantarkan Boaz jadi pencetak gol terbanyak 28 gol dan pemain terbaik.

Mantan pelatih dan pemain Persib Djajang Nurjaman menilai tim Mutiara Hitam memang layak juara. Persipura sangat kuat, materi tidak banyak berubah setiap tahun, dan taktik serta strategi Jacksen memang membuat Persipura sangat kuat di pertahanan dan bahaya dalam serangan.

Pelatih Jacksen F Tiago sendiri mengakui dalam meracik tidak akan selalu berpatokan pada skema atau pola permainan baik 4-2-3-1 atau 4-4-3. Menurut Jacksen pola hanya nomor saja menggambarkan tim dalam bertanding.

“Saya tidak suka pola, fleksibilitas dalam permainan sangat tinggi dan yang bisa menentukan pola itu adalah kinerja tim. Tetap 11 lawan 11 yang membuat formasi itu berhasil adalah kinerja dari pemain di lapangan,” katanya.

Pelatih Jacksen terus membawa Persipura juara sejak musim 2008-2009, runner up 2009-2010, juara 2010-2011 dan juara ISL 2012-2013. Tak heran kalau pelatih Jacksen F Tiago mengatakan jika MR Kambu akan tetap mendoakannya di manapun berada.

Mantan ketua umum Persipura MR Kambu kata Jacksen sangat berprinsip takut akan Tuhan.(*)

Editor: Edho Sinaga

Related posts

Leave a Reply