Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Rektor Universitas Papua atau Unipa, Meky Sagrim menyatakan pembukaan kampus untuk mengaktifkan kegiatan akademi di Unipa masih menunggu keputusan rapat Senat Unipa. Hal itu dinyatakan Sagrim di Manokwari, ibu kota Provinsi Papua Barat, Senin (26/7/2021).
Kampus Unipa ditutup dan seluruh kegiatan akademik dihentikan sejak Kamis (22/7/2021), menyusul aksi perusakan fasilitas kampus dan penganiayaan karyawan Unipa pada Rabu (21/7/2021). Penutupan kampus dan penghentian semua kegiatan akademik itu didasarkan keputusan rapat Senat Unipa pada Rabu pekan lalu.
Sagrim menyatakan kini pembukaan kembali kampus Unipa menunggu keputusan Senat Unipa. “Kami akan segera agendakan rapat daring bersama seluruh anggota Senat Universitas, guna memutuskan waktu pengaktifan kembali kegiatan akademik kampus,” kata Sagrim pada Senin.
Baca juga: Kampus Universitas Papua dirusak, aktivitas akademik dihentikan
Ia menambahkan bahwa pengaktifan kembali kegiatan akademik kampus nantinya harus menyesuaikan dengan protokol kesehatan COVID-19 dan ketentuan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang sedang berlaku. Ia juga memastikan pengaktifan kembali kegiatan akademik Unipa sudah dikoordinasikan dengan polisi.
Pada Senin, Sagrim dan jajaran Rektorat Unipa telah bertemu Kepala Kepolisian Daerah Papua Barat, Irjen Tornagogo Sihombing. Dalam pertemuan di gedung Rektorat Unipa itu membahas situasi keamanan dan ketertiban wilayah kampus pasca perusakan dan penganiayaan pada pekan lalu. Sagrim menjelaskan hingga kini polisi masih bekerja mengumpulkan bukti dan keterangan sejumlah pihak terkait perusakan fasilitas kampus dan penganiayaan itu.
“Hari ini kami terima kunjungan Kapolda Papua Barat. Sebagaimana permintaan pihak kampus sebelumnya, yang mengizinkan polisi mengusut aktor [oknum mahasiswa dan calon mahasiswa] dibalik demo anarkis pada 21 Juli lalu,” kata Sagrim.
Baca juga: UNIPA disebut “rumah adat” yang menampung mahasiswa asli Papua
Wakil Rektor I Unipa, Sepus Fatem mengatakan ada sejumlah agenda penting menyangkut masa depan mahasiswa Papua di Unipa. Hal itu menjadi pertimbangan Rektorat Unipa untuk segera membuka kembali kampus dan mengaktifkan kegiatan akademik di sana.
“Pada Agustus nanti, ada wisuda 800 sarjana. Juga ada pengenalan kampus bagi mahasiswa baru, serta kegiatan lain yang tidak bisa tertunda waktunya. Itu menyangkut masa depan orang banyak,” kata Fatem.
Fatem mengakui kegiatan akademik kampus akan tetap berjalan, dan proses hukum terhadap sejumlah orang yang terlibat perusakan dan penganiyaan pekan lalu tetap akan berjalan. “Kami pastikan kegiatan akademik berjalan [nanti] setelah putusan rapat Senat Universitas. Akan tetapi, proses hukum [terhadap para pelaku] akan tetap berjalan, sebagaimana komitmen Senat Universitas,” kata Fatem. (*).
Editor: Aryo Wisanggeni G