Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 di tanah papua menyisakan 375 hari lagi. Wakil Ketua I Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Suwarno mengatakan jika dilihat dari proses pembangunan venue dirinya sangat yakin, namun dari sisi pengadaan peralatan dan kelengkapan hingga saat ini masih dipertanyakan.
“Saya optimis soal kesiapan venue tapi untuk kebutuhan peralatan dan kelengkapan harus ada percepatan agar pelaksanaan PON dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana awal,” katanya kepada wartawan, Jumat (11/10/2019) di Jayapura.
Dikatakan, terkait dengan penyediaan peralatan dan kelengkapan harus ada sinkronisasi antara PB PON Papua, PB PON Pusat, dan juga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
“Mudah-mudahan tidak ada perubahan, karena tanggal 21 Oktober 2019, kami akan bertemu dengan technical delegate sekaligus dari bidang peralatan dan perlengkapan dari PB PON Pusat untuk membahas dan mensinkronkan kebutuhan tersebut,” ujarnya.
Sinkronisasi tersebut menurut Suwarno cukup penting karena akan dibahas soal pemberian dana dari Kemenpora sebesar Rp191 miliar untuk pengadaan peralatan dan kelengkapan.
“Dalam pertemuan tersebut juga akan dibahas soal kerjasama dengan Kementerian Perhubungan soal akomodasi dan juga transportasi bagi para atlet dan official,” katanya.
Namun, semua itu bisa dibahas setelah adanya penentuan cabor mana saja yang masuk dalam 37 cabor yang akan ditetapkan, karena membutuhkansimulasi terhadap beberapa lokasi yang akan dijadikan klaster.
“Sebelumnya kan ada beberapa klaster yaitu di Kabupaten Jayawijaya, Tolikara, Biak, Yapen, Keerom, dan Supiori. Tapi sekarang sudah disepakati hanya ada empat klaster yaitu di Kabupaten Mimika, Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, dan Kabupaten Merauke. Dengan begitu saya juga berharap besok sudah disusun jadwal pertandingan yang dikeluarkan oleh PB PON. Dari jadwal pertandingan ini akan dilanjutkan dengan bagaimana pelayanan akomodasi, pelayanan konsumsi, maupun pelayanan transportasi,” ujarnya.
Selain itu Suwarno mengatakan, adanya keterlambatan pengadaan perlengkapan dan alat olah raga merupakan imbas dari belum adanya penetapan berapa jumlah cabor dan cabor mana saja yang masuk dalam 37 tersebut.
“Semua bidang cukup lambat dalam pengadaan peralatan dan kelengkapan, tetapi ini harus dikejar agar ada percepatan-percepatan karena waktu tinggal 1 tahun,” katanya.
Sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Olagaraga dan Pemuda (Kadisorda) papua Alex Kapisa berharap 37 cabor yang sudah ditentukan dalam rapat terbatas (ratas) beberapa waktu lalu tidak terjadi perubahan.
“Malam ini akan ada pembahasan soal penetapan 37 cabor, dan menetapkan cabor mana saja yang akan masuk didalamnya. Termasuk juga pembahasan dan penetapan soal klaster,” ujarnya. (*)
Editor: Edho Sinaga