Papua No. 1 News Portal | Jubi
Oleh: Sian Solomon
Penerbangan yang melayani rute Niue dan Kepulauan Cook diharapkan tersedia sebelum Juni, 2022. Direktur Pelaksana Air Ratotonga, Ewan Smith belum dapat memastikan kapan penerbangan rute itu akan tersedia, namun memperkirakan rute itu akan tersedia sebelum bulan Juni.
Smith memperkirakan rute penerbangan itu akan beroperasi setelah pembatasan karena pandemi COVID-19 dibuka kembali. Smith mengatakan banyak grup privat yang menunjukan ketertarikan mereka untuk mengunjungi Niue, dengan tawaran paket penerbangan sewaan dan akomodasi.
Ia mengatakan sejumlah penerbangan akan terbuka untuk umum, namun ia tidak mengatakan biayanya. “Ini akan menjadi paket per grup, termasuk akomodasi di Niue. Beberapa tempat akan tersedia untuk publik,” kata Smith.
Baca juga: Papua Nugini kembali hapuskan hukuman mati
Tidak seperti penerbangan komersial, penerbangan pribadi atau sewaan menawarkan kesempatan bagi pelanggan dan grup untuk leluasa untuk berpetualang dengan gaya yang berbeda, kenyamanan, dan dengan rencana khusus pelanggan sendiri.
Smith mengatakan bahwa Air Rarotonga akan mengoperasikan armadanya sendiri ke Niue. Armada operasi maskapai itu terdiri dari jet pribadi pacific model 550 Cessna Citation II yang membawa hingga enam penumpang dengan nyaman, dan pesawat Saab 340B+ yang dapat membawa rombongan hingga 26 penumpang.
Saat ini, perbatasan Niue ditutup karena pandemi COVID-19, dengan pengecualian hanya untuk anak-anak, pasangan, dan tanggungan penduduk Niue lainnya, serta untuk diplomat dan pekerja penting. Menurut sebuah laporan oleh RNZ, pulau tersebut diperkirakan tidak akan dibuka untuk turis selama beberapa bulan ke depan.
Sejak awal pandemi, operator pesawat sewaan di seluruh dunia telah melaporkan peningkatan permintaan konsumen yang signifikan. Lonjakan kebutuhan pesawat sewaan atau carter itu karena konsumen memiliki pilihan penerbangan reguler yang sedikit akibat pembatasan selama pandemi.
Baca juga: Akankah terumbu di Tonga pulih setelah pasca-erupsi dan tsunami?
Otoritas Penerbangan Australia melaporkan lebih dari 3,44 juta penumpang Australia mengandalkan pesawat sewaan dan melakukan perjalanan antara Juni 2020 dan Juni 2021, menyoroti peningkatan besar-besaran 22,6 persen dalam permintaan sewaan dan peningkatan permintaan 35,5 persen dari Juni 2019.
Di Selandia Baru, ada lebih banyak minat orang Kiwi untuk melakukan perjalanan menuju daerahterpencil dan mencari untuk menyewa penerbangan pribadi. Keterbatasan penerbangan komersial membuat orang beralih ke pilihan yang lebih mahal, dengan mencari keamanan dan perjalanan yang efisien.
Smith mengatakan ada keuntungan yang bisa diperoleh dari penerbangan sewaan karena efek pandemi COVID-19. “Kami melihat peningkatan minat dalam perjalanan di sekitar wilayah Pulau Pasifik yang timbul dari pembatasan perjalanan jarak jauh. Itu kemungkinan akan memengaruhi pilihan perjalanan dari Selandia Baru dan Australia untuk beberapa waktu,” ujarnya. (*)
Sumber: cookislandsnews.com
Editor: Aryo Wisanggeni G