Memasuki pekan ke dua terjadi peningkatan yang cukup signifikan, yakni terdapat 2.189 penderita ISPA
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jambi, Jubi – Kabut asap yang terjadi di Kota Jambi dalam satu bulan terakhir berdampak terhadap meningkatnya penderita Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). Tercatat kabut asap yang mulai terjadi pada pekan pertama bulan Agustus mulai berdampak pada ribuan masyarakat setempat.
“Pada minggu kedua bulan Agustus penderita ISPA mulai alami peningkatan,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Jambi, Nur Indrayeti, Rabu, (4/9/2019).
Baca juga : Kabut asap, warga Palembang diimbau pakai masker Kabut asap, warga Palembang diimbau pakai masker Kabut asap, warga Palembang diimbau pakai masker
Menurut dia, pada pekan pertama bulan Agustus, belum terjadi peningkatan penderita ISPA, karena masyarakat di kota tidak langsung terdampak kabut asap, kecuali bagi penderita penyakit jantung dan warga yang alami alergi.
Tercatat pekan pertama bulan Agustus, terdapat 1.707 penderita ISPA di Kota Jambi, memasuki pekan ke dua terjadi peningkatan yang cukup signifikan, yakni terdapat 2.189 penderita ISPA akibat dampak dari kabut asap tersebut.
Puncak penderita ISPA di kota itu terjadi pada pekan ke 3, terdapat 2.577 penderita ISPA meski pada pekan ke 4 bulan Agustus terjadi penurunan seiring kabut asap berangsur menghilang.
“Pada minggu ke 4 tersebut terdapat 2.224 penderita ISPA,” kata Nur, menambahkan.
Ia menyayangkan saat ini kabut asap kembali menebal, terutama pada malam hari. Berdasarkan data dari Air Quality Monitoring System (AQMS) kualitas udara kota itu masuk dalam kategori tidak sehat. “Karena AQMS pada parameter partikulat berada diatas ambang mutu,” kata Nur menambakan.
Kabut asap yang terjadi di kota Jambi merupakan dampak terhadap kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Muaro Jambi, Batanghari dan perbatasan Provinsi Jambi dengan Provinsi Suamatera Selatan. (*)
Editor : Edi Faisol