Wamena, Jubi – Para pencari kerja yang akan mendaftar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kabupaten Jayawijaya, mendatangi kantor bupati setempat menggelar aksi demo menolak sistem online pada penerimaan tahun ini, Kamis (2/5/2019) .
Mereka meminta pemerintah daerah dapat memberlakukan penerimaan secara offline, karena menurut banyak data yang ditolak oleh sistem.
Bahkan, mereka mengambil contoh untuk penerimaan di Lanny Jaya dan Puncak Jaya pemerintah daerahnya memberikan kebijakan untuk melakukan penerimaan CPNS secara offline.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua yang menerima para pendemo mengatakan, penggunaan sistem online ini sebenarnya lebih menguntungkan karena kuota 80 persen untuk orang Papua itu tidak akan hilang.
“Pencari kerja ini sebenarnya paham, hanya saja ada beberapa yang pernah ikut tes di tempat lain secara online seperti di kementerian maka jika mereka memasukkan data lagi secara otomatis ditolak oleh sistem,” katanya.
Menurutnya, sesuai dengan hasil rapat dengan gubernur Papua dan para Bupati, maka tetap disesuaikan dengan apa yang menjadi surat edaran gubernur Papua yakni sistem online terbatas, ini kesempatan bagi anak anak Papua untuk melakukan tes, karena kuota Papua tidak bisa didaftar oleh orang dari luar.
“Ini sama dengan tes yang dilakukan di 2O18 di berbagai kementerian, namun di Papua baru dilakukan saat ini sehingga yang sudah mengikuti tes sebelumnya tidak bisa lagi untuk masuk dalam pelaksanaan tes di daerah,” ujarnya.
Sekda Jayawijaya, Yohanes Walilo menambahkan, dari hasil pertemuan dengan gubernur Papua disepakati 😯 persen buat orang Papua sehingga tak perlu lagi pencaker ini bertemu gubernur Papua karena semuanya sudah disepakati bersama.
“Waktu bertemu dengan presiden sudah disetujui secara offline, tetapi dari kementerian pendayaguna aparatur nagera dan reformasi birokrasi tetap menyatakan secara online karena ini dilakukan serentak seluruh Indonesia, sehingga harus dilakukan seperti ini namun dengan kuota yang diminta oleh daerah,” kata Walilo.
Untuk penyediaan jaringan internet, Sekda menambahkan jika pemda Jayawjaya telah memberikan kuota kepada badan kepegawaian daerah, sehingga pencaker bisa mengakses internet untuk masuk dalam sistem penerimaan. (*)
Editor: Syam Terrajana