Pencapaian 100 hari pertama Perdana Menteri Samoa

Perdana Menteri Samoa, Fiame Naomi Mataafa, memeluk mantan perdana menteri Tuilaepa Dr. Sailele Malielegaoi. - Parlemen Samoa

Papua No.1 News Portal | Jubi

 

Oleh Dewan Editorial Samoa Observer

Read More

Tentu saja, 100 hari kepemimpinan adalah sebuah kebiasaan yang dimulai di Amerika: sebuah pengukuran kinerja politik yang tak berbasis, kebiasaan yang dimulai lebih dari satu abad yang lalu.

Keberhasilan, atau kegagalan, dari 100 hari pertama pemerintah berkuasa. Kenapa tidak 99 hari? Kenapa bukan 101? Entah sejak kapan dalam sejarah, hal ini menjadi standar dalam dunia politik, untuk menilai kinerja pemerintahan yang baru mulai memerintah.

Mengingat krisis kekuasaan di Samoa yang berkepanjang setelah pemilu nasional 9 April lalu, saat ini kita sebenarnya sudah mau mendekat peristiwa bersejarah lain untuk partai politik ajaib Samoa, partai baru Fa’atuatua i le Atua Samoa ua Tasi (FAST) yang memerintah saat ini.

Minggu ini genap mencapai 200 hari berlalu sejak hasil pemilu 9 April yang sangat mengejutkan, yang menyebabkan hingga pemerintah yang sudah beberapa dekade diganti oleh partai yang baru.

Berkat kekacauan yang timbul sejak ‘Pemerintah sementara’ ditetapkan tidak sah secara hukum, pemerintah Perdana Menteri Fiame Naomi Mataafa akan mencapai periode ini awal bulan depan.

Nah, apa yang telah amati lihat selama ini?

Periode kepemimpinan FAST dalam memerintah juga perlu dinilai dalam konteks yang tepat karena kendala dan kesempatan yang dihadapinya.

Yang pertama adalah ekspektasi publik atas kemenangan mereka.

Keadaan yang sangat tak terduga – berkat kemenangan partai baru yang muncul entah dari mana dan turunnya Perdana menteri Tuilaepa Dr. Sailele Malielegaoi sejak dua dekade berkuasa – pada dasarnya sudah menciptakan ekspektasi yang besar, dan yang seharusnya dapat direalisasikan berkat perubahan dalam pemerintahan. Sejauh ini kita belum melihat ada perubahan besar dalam politik di Samoa, atau pencapaian kebijakan apa pun juga signifikan. Tapi, sekali lagi, mungkin kita juga seharusnya tidak mengharapkan perubahan yang terlalu berlebihan.

Salah satu hal yang menyebabkan hal ini adalah pemerintah ini telah mewarisi perekonomian yang sudah, dan masih akan terus, lesu.

Pemerintah telah berhasil mengesahkan anggaran tahunan sebesar $982 Juta. Pemerintah dituntut untuk menjalankan negara ini dalam keterbatasan pemasukan negara akibat ekonomi yang menyusut, dan kemampuan pemerintah untuk membuat perubahan kebijakan yang besar juga menjadi sangat terbatas akibat keterbatasan dana.

Selain itu, pemerintah ini belum sepenuhnya menjauhkan diri dari budaya kerahasiaan yang merasuki setiap aspek dari kehidupan publik.

Kita harus memuji Perdana Menteri yang baru karena selalu bersedia menghadap media dan menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit tanpa naskah, dan ia juga selalu menerima wawancara, termasuk oleh media-media internasional.

Hal ini adalah perubahan dari tanggapan pendahulunya ketika menerima pertanyaan yang dituliskan dengan cermat bagaikan sandiwara. Ini adalah perubahan yang besar.

Namun meski ada rasa keterbukaan dari pemegang jabatan tertinggi pemerintah, ini belum juga mengubah budaya yang sudah mendarah daging di dalam pemerintahan yang lebih luas dan lebih lebar daripada Kantor Perdana Menteri.

Surat kabar Samoa Observer sendiri masih terus dihadapkan dengan jalan buntu ketika kami meminta komentar dari pejabat publik dan menteri tertentu tentang berita-berita yang diliput dan ketika kami mengajukan pertanyaan demi kepentingan publik.

PM Fiame telah dikritik oleh pemimpin oposisi, mungkin sebenarnya kritikan ini tidak adil, karena dia yang sering kali berbicara atas nama pemerintah, sosok yang seolah-olah terlihat terbuka, namun juga dapat dilihat dari sudut pandang lain sebagai orang yang ingin mempertahankan kewenangan atas arus informasi keluar dari dalam pemerintahannya.

Sebenarnya, ini adalah hal yang sudah dapat diduga sejak awal, bahwa ini akan menjadi cara kerja pemerintah yang baru. Seperti yang kita tahu, parpol FAST dimulai dari kelompok kecil dalam pemerintah sebelumnya. Kebanyakan anggota parlemennya, dan para menterinya, masih tersembunyi kemampuannya. Kemampuan mereka untuk berbicara di hadapan publik pun belum teruji. Beda dengan sang perdana menteri, yang dulunya menjabat sebagai wakil PM dan sudah sering mengecam pemerintah saat itu.

Perdana Menteri ini harus berusaha untuk meredam kritik ini dengan mendorong transparansi dan keterbukaan dari seluruh jenjang pemerintahan.

Transparansi juga bukanlah kualitas yang hanya bisa ditunjukkan oleh sebuah pemerintah dengan membuka diri dan menjawab pertanyaan-pertanyaan. Dalam bentuknya yang paling ideal, ini tercapai dimana ada upaya untuk terus aktif dan budaya untuk menyingkapkan sesuatu, dan ini merupakan salah satu hal yang sudah terlalu lama tidak ditemukan di pemerintah Samoa. Pemerintah sebelumnya biasa membiarkan penerbitan laporan tahunan setelah beberapa tahun berlalu – atau terkadang tidak sama sekali – bagaikan rutinitas biasa.

Ketika ia mengumumkan manifesto partainya, PM Fiame ditanya oleh surat kabar ini tentang bagaimana dia berharap untuk membiayai agenda kebijakannya yang ambisius jika ia tidak akan menaikan pajak atau sumber pendapatan lainnya.

Pengeluaran pemerintah, katanya, itu sangat berpengaruh pada rencana perekonomian partai itu. Jadi sebelum mereka mengambil alih keuangan negara, sangat sulit untuk mengetahui berapa banyak uang pembayar pajak yang melayang akibat disalahgunakan setiap tahunnya, tetapi mantan Wakil Perdana Menteri itu yakin sekali bahwa dana yang digelapkan itu besar jumlahnya.

Sejauh ini, kita belum mendengar apa-apa tentang, jika ada, penyimpangan yang ditemukan oleh pemerintah tentang keadaan pembukuan anggaran Samoa yang sebenarnya setelah mereka mengambil alih pemerintahan.

Kami juga bangga akan berita yang dilaporkan bulan lalu tentang audit keamanan siber di segenap pemerintahan setelah ada berita yang mencurigakan tentang ‘peretasan’ komputer milik Kementerian Pekerjaan Umum, Transportasi, dan Infrastruktur tak lama setelah pergantian pemerintah.

Tetapi masih ada investigasi-investigasi lain yang masih ingin kami lihat, termasuk tuduhan penyalahgunaan dana di bea cukai serta pemborosan dalam pembelanjaan pemerintah secara umum.

Kita pun harus bisa mengatur ekspektasi kita mengenai pencapaian sebuah pemerintahan dalam 100 hari pertamanya, terutama untuk pemerintah yang beroperasi dalam keadaan yang sangat terbatas.

Tetapi memulai budaya atau kebiasaan untuk menghentikan kerahasiaan dan mulai menyingkapkan segala hal adalah salah satu pencapaian yang baik dalam pemerintah ini sampai sekarang. (Samoa Observer)

 

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply