Penanganan penderita HIV/AIDS belum maksimal di Nabire

Papua, Peneliti
Ilustrasi. -Pixabay.com
Ilustrasi. -Pixabay.com

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Nabire, Jubi – Penanganan penderita HIV/AIDS di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua, belum maksimal disebabkan RSUD Nabire belum memiliki alat penghitung sel CD4 HIV/AIDS.

Read More

“Kalau berbicara dari sisi rumah sakit, berarti kita berbicara tentang pengobatan, yakni menyangkut ketersediaan obat, apakah obat itu hanya HIV biasa atau HIV yang sudah dengan berbagai macam komplikasi penyakit,” kata Direktur RSUD Nabire, dr. Andreas Pekey Sp.PD. di Jayapura, Rabu (27/11/2019).

Menurut dia, berbagai macam pemeriksaan tidak terlepas dari ketersediaan alat dan obat-obatan. “Saya mau sampaikan bahwa hingga kini RSUD Nabire belum memiliki alat yang menghitung sel CD4 HIV/AIDS, dulu pernah ada tetapi rusak,” kata Andreas.

Dia mengatakan, hanya ada satu klinik yang memiliki pemeriksaan sel CD4 HIV/AIDS. Pemeriksaan sel CD4 belum terlaksana dengan baik.

Belum lagi tes viral load yakni tes untuk mengukur jumlah virus HIV dalam darah. “Itu alatnya belum ada, hanya satu alat saja di Dinas Kesehatan Provinsi Papua. Jika memang berbicara terkait penanganan HIV/AIDS mengapa alat itu tidak diadakan di Nabire dan kabupaten lain di Papua.”

Menurutnya, penanganan HIV/AIDS sangat kompleks. Jika berbicara soal penanganan HIV/AIDS berarti berbicara terkait pencegahan dan penyebaran.

Pencegahan dan penyebaran ini tergantung dari perilaku hidup, perilaku orang sehari-hari, apakah orang itu berisiko tinggi atau tidak seperti seks bebas, penggunaan jarum suntik, narkoba dan lainnya.

Andreas menyebutkan, kini hal yang harus dilakukan adalah mengurangi percepatan penambahan kasus HIV/AIDS yang baru.

“Penanganan kasus yang baru ini kan kompleks tidak hanya Dinas Kesehatan, tetapi harus kerja sama lintas sektor dari semua pihak,” ujarnya.

Ia menambahkan, hingga kini belum ada suatu koordinasi khusus menangani persoalan HIV/AIDS, terutama di wilayah adat Meepago khususnya di Nabire sebagai induk kabupaten.

Wilayah adat Meepago meliputi Kabupaten Nabire, Deiyai, Dogiyai, Paniai dan Kabupaten Intan Jaya. (*)

 

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply