Penambahan TPS efisienkan waktu

Pelantikan KPPS di Nabire – Jubi/Titus Ruban
Pelantikan KPPS di Nabire – Jubi/Titus Ruban

Papua No. 1 News Portal | Jubi

KEBIJAKAN penambahan lokasi tempat pemungutan suara (TPS) dijalankan berdasarkan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK). Itu dilakukan untuk mempercepat proses pemungutan suara.

Read More

Pernyataan ini disampaikan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nabire, Denny D Merin, menanggapi keberatan dari pihak Suku Besar Yerisiam Gua. Yerisiam Gua sebagaimana disampaikan sekretaris mereka, Robertino Hanebora, mengancam memboikot penyelengaraan pemilu apabila KPU berkukuh menambah TPS di Kampung Sima.

“Berdasarkan patokan (asumsi lamanya pencoblosan setiap pemilih) maka waktunya tidak cukup. Karena itu dilakukan penambahan TPS,” jelas Merin kepada Jubi, Nabire, Jumat (12/4/2019).

Merin minta masyarakat tidak menyamakan TPS pada pemilu dengan TPS pada pemilihan kepala daerah (pilkada). Pada pilkada, satu TPS memang bisa menampung 600-700 pemilih. Itu lantaran pemungutan suara pada pilkada tidak memakan waktu lama karena pilihannya tidak sebanyak di pemilu.

“Pada pemilu ada lima kertas suara (yang mesti dicoblos pemilih). Kalau jumlah pemilih lebih dari 300 di setiap TPS, pelaksanaannya menjadi lama,” ujar Merin.

Dia mengatakan penambahan TPS tidak hanya di Kampung Sima, tetapi juga di beberapa daerah. Walaupun begitu, penambahan TPS di seantero Nabire tidak terlalu mencolok. Jumlahnya tidak lebih dari 100 TPS.

Lantik KPPS

Untuk mempersiapkan pelaksanaan pemilu, KPU Nabire telah melantik anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di 780 TPS. Pelantikan dilakukan dalam dua gelombang, yakni pada Jumat dan Sabtu.

Ketua KPU Nabire, Wihelmus Degei, mengatakan KPPS merupakan ujung tombak penyelenggaraan pemilu. Karena itu, mereka dituntut bersungguh-sungguh, bertanggung jawab, jujur, dan adil dalam menjalankan tugas negara tersebut.

“Cobaan pasti ada. Namun, saya percaya KPPS pasti bisa melaluinya dengan penuh tanggung jawab,” kata Degei, saat pelantikan KPPS, Sabtu (13/4/2019).

Pelantikan KPPS berlangsung di Aula Kasih Gereja Tabernakel. Pelantikan dilanjutkan dengan bimbungan teknis pemungutan dan penghitungan suara.

Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Nabire, Adriana Sahempa, mengingatkan anggota KPPS mematuhi prosedur saat persiapan, pemungutan hingga penghitungan dan rekapitulasi suara. Tugas mereka juga turut dipantau pengawas TPS.

“Jangan keluar dari aturan. Ada pengawas TPS yang juga akan bertugas pada hari ‘H’ (pemungutan suara). Mereka siap melaporkan pelanggaran yang mungkin saja terjadi,” kata Sahempa.

Sensus penduduk

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Nabire melatih sebanyak 86 petugas pemetaan dan pemutakhiran muatan wilayah kerja statistik. Pelatihan digelar untuk persiapan sensus penduduk pada tahun depan.

“Setiap desa harus memiliki titik koordinat. Ini untuk memastikan keberadaan wilayah beserta infrastrukturnya terekam dalam GPS (Global Positioning System/sistem navigasi berbasis satelit),” kata Kepala Subbagian Tata Usaha BPS Nabire, Arif Setiawan, seusai penutupan pelatihan, Kamis (11/4/2019) malam .

Pelatihan yang berlangsung selama empat hari itu juga diikuti peserta dari Dogiyai karena kabupaten tersebut masuk dalam wilayah kerja BPS Nabire. Semua petugas yang dilatih merupakan pemeta dan pengawas sensus di Nabire dan Dogiyai.

“Petugas pemetaan melakukan penggambaran batas-batas satuan lingkungan setempat beserta infrastruktur penting di desa dalam peta sensus penduduk 2020. Mereka menggunakan aplikasi wilkerstat (wilayah kerja statistik),” jelas Arif.

Sensus penduduk 2020 dilaksanakan selama dua bulan untuk memotret data administrasi kependudukan Indonesia. BPS dalam sensus penduduk ke tujuh sejak Indonesia merdeka tersebut bakal menggunakan peralatan digital.

Menurut Arif pemetaan akan menjadi kerangka dari pelaksanaan sensus penduduk pada tahun depan.

“Pemetaan akan dilaksanakan pada Juli ini. Kami berharap semuanya berjalan baik dan lancar.”

Peserta pelatihan, Yuni Irani, mengatakan mereka diajarkan mengenai teknik pemetaan dan pemutakhirannya. Pengetahuan tersebut akan sangat membantu tugas mereka di lapangan. “Kami sudah siap melakukan pemetaan dengan aplikasi (wilkerstat).” (*)

Editor: Aries Munandar

Related posts

Leave a Reply