Pemprov Papua borong 5 ton hasil kebun dan jualan Mama-mama Papua

Warga saat mengantri untuk menerima bantuan pangan lokal yang dibagikan Pemerintah Provinsi Papua secara gratis. - Jubi/Alex
Warga saat mengantri untuk menerima bantuan pangan lokal yang dibagikan Pemerintah Provinsi Papua secara gratis. – Jubi/Alex

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Pemerintah Provinsi Papua memborong 5 ton hasil pertanian milik dan dagangan Mama-mama Papua yang berdagang, untuk kemudian dibagikan ke masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Papua, Semuel Siriwa di Jayapura, Selasa (5/5/2020).

Read More

Siriwa menyatakan 5 ton hasil kebun masyarakat itu terdiri dari singkong, ubi jalar, talas, kacang panjang, pisang, salak, mangga, sagu, labu, dan berbagai jenis sayuran.  “Semua ini dibeli dari pedagang di kawasan Distrik Jayapura Utara, Jayapura Selatan, Abepura, Heram, serta beberapa lokasi berdagang Mama-mama Papua di sekitar Kota Jayapura,” kata Siriwa.

Berbagai hasil pertanian itu dikumpulkan di halaman Kantor Dinas Otonom Kotaraja, Kota Jayapura. Setiap warga yang datang ke Kantor Dinas Otonom diberi kesempatan mengantre untuk mengambil sendiri hasil kebun yang dibeli Pemerintah Provinsi Papua itu “Kurang lebih 600 orang telah menerima bantuan itu, mereka datang dari berbagai wilayah di Kota Jayapura,” ujar Siriwa.

Siriwa mengakui kegiatan itu dilakukan tanpa perencanaan sebelumnya, namun ia menyatakan bantuan itu akan bermanfaat bagi para warga yang terdampak pandemi Covid-19 maupun para Mama-mama Papua yang tidak bisa berjualan karena kebijakan pembatasan aktivitas pada masa pandemi Covid-19.

Nelina Wenda, Mama Papua yang biasa berdagang di Dok V Atas, Kota Jayapura mengaku terbantu dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Papua itu. Ia mengaku, selama pandemi Covid-19 omset jualannya berkurang drastis, karena berkurangnya pembeli.

“Saya terbantu, karena jualan saya dibeli Pemerintah Provinsi Papua [dengan harga] Rp7 juta, dengan begitu saya bisa untung Rp2 juta. Saya harap ke depan pemerintah bisa terus membeli,” katanya. (*)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Related posts

Leave a Reply