Pemprov Papua bahas budidaya perikanan dengan Norwegia

Papua No. 1 News Portal | Jubi,

London, Jubi – Delegasi Pemerintah Provinsi Papua dipimpin Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan SDA, Dr. Noak Kapisa, mengadakan pertemuan bisnis dengan sejumlah perusahaan Norwegia dalam rangka mendukung percepatan pembangunan di Provinsi Pagua, bertempat di KBRI Oslo.

Sekretaris Pertama Fungsi Ekonomi II KBRI Oslo, Eftariyadi Badri, Sabtu (14/7/2017) menyebutkan pada kesempatan tersebut, delegasi Pemprov Papua yang terdiri dari pejabat Bapeda, Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Dinas Lingkungan Hidup dan SDA, serta Balitbang Pemprov Papua, juga melakukan pertemuan dengan CEO perusahaan Aqua Optima AS, penyedia teknologi perikanan budidaya, dan Aqua Future terkenal di bidang kesehatan (vaksinasi) ikan.

Pertemuan kali ini ditujukan untuk meningkatkan kerja sama perikanan budidaya (aquaculture) yang telah terjalin antara Aqua Optima AS dengan Kabupaten Yapen yang diharapkan mulai berproduksi awal tahun 2018, dan dengan Kabupaten Jayapura dalam tahap pembangunan.

Dubes RI untuk Norwegia, Yuwono A. Putranto pada membuka pertemuan bisnis menyebutkan dari pertemuan ini, Aqua Optima AS dan Pemprov Papua membahas peluang dan potensi guna memperluas kerja sama serupa dengan kabupaten pantai lainnya di Provinsi Papua, serta di wilayah pedalaman Papua memiliki danau untuk pengembangan perikanan budidaya air tawar.

Delegasi melanjutkan pertemuan dengan CEO perusahaan KF Kaldera, Geofrost dan Multiconsult, bergerak di bidang pembangunan infrastruktur seperti pembuatan terowongan (tunnel) modern, dan menjajaki peluang kerja sama pembangunan tunnel tersebut di Papua yang sangat bermanfaat untuk jalan, irigasi dan waduk penampungan air (water dam), serta mendukung pembangunan sarana pembangkit listrik tenaga air (hydro power plant) yang ramah lingkungan.

“Teknologi tinggi yang dimiliki Norwegia sangat applicable untuk mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di Provinsi Papua, khususnya jalan raya, menjadi salah satu prioritas pemerintah, baik pusat maupun daerah,” ujar Dubes Yuwono menambahkan agar semua pihak dapat meng-cultivate pertemuan kali ini untuk menghasilkan kerja sama yang konkrit bagi pembangunan di Provinisi Papua.

Tanpa membuang waktu, pertemuan selanjutnya dilakukan dengan Norwegian Agency for Development Cooperation (NORAD) guna bertukar pandangan mengenai perencanaan pembangunan, khususnya di Provinsi Papua. Dalam kesempatan ini, NORAD mengapresiasi perkembangan kerja sama REDD+ Indonesia-Norwegia untuk pengurangan emisi karbon, deforestasi dan degradasi hutan.

Ketua Delegasi Dr. Noak Kapisa mengatakan program yang dicanangkan NORAD kiranya perlu pula memasukan elemen pemberdayaan komunitas adat atau ulayat. Perlu koodinasi yang lebih baik antara NGO dan lembaga asing, seperti badan PBB dengan Pemprov Papua dalam rangka pelestarian hutan dan peningkatan ekonomi rakyat, seperti pengembangan hasil hutan bukan kayu, misalnya madu, pemberdayaan hutan produksi dan peningkatan produktivitas pertanian masyarakat, antara lain kopi dan coklat, ujar Dr. Noak.

Anggota delegasi juga menyinggung dukungan Pemerintah Norwegia (c.q Kementerian Iklim dan Lingkungan Hidup) untuk pembangunan komunitas lokal, seperti skema `tenure rights of local-communities, yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan masyarakat lokal/adat di Prov Papua, khususnya yang masih berada di “remote area”.

NORAD menyambut positif ide tersebut dan mengundang Pemprov Papua sekiranya ingin menyampaikan proposal usulan kerja sama dengan Pemerintah Norwegia melalui NORAD.

Seluruh agenda kunjungan kerja delegasi Pemprov Papua, yang dilakukan secara “marathon” sejak tanggal 11 hingga 14 Oktober diakhiri pertemuan dengan AKER Solutions membahas alternatif solusi penyediaan energi di Provinsi Papua, sekaligus mengurangi emisi karbon melalui pengembangan kombinasi teknologi sumber-sumber energi listrik yang ada saat ini, baik solar panel, batu bara dan angin dengan teknologi Carbon Capture Utilization Storage (CCUS) yang dimilikinya.

Teknologi ini disamping mengurangi emisi karbon, sekaligus dapat menghasilkan methanol sebagai sumber energi yang dapat disimpan dan digunakan pada generator listrik secara “mobile” guna memenuhi kebutuhan listrik di wilayah terpencil (remote area).

Sementara itu CEO AKER Solutions, Oscar Graff menyatakan, Teknologi CCUS dapat meningkatkan produksi kilang minyak tua yang menurun produksinya yang banyak terdapat di wilayah Sorong dan sekitarnya. Methanol yang dihasilkan juga dapat digunakan sebagai bahan bakar kapal-kapal sebagai alat transportasi maupun penangkap ikan.

Disela kunjungan, Dubes mengundang delegasi beramah-tamah dengan keluarga KBRI Oslo dan menikmati hidangan khas Indonesia di Wisma Dubes RI Oslo. Dalam kesempatan ini, Dubes mengharapkan delegasi sekembalinya di Jayapura segera menindaklanjuti hasil pertemuan dengan berkoordinasi bersama pemerintah kabupaten dan kota yang memiliki potensi dikerjasamakan dengan perusahaan Norwegia tersebut. (*)

Related posts

Leave a Reply