Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Pemerintah Provinsi Papua terus mendorong pengembangan pangan lokal guna memenuhi kebutuhan masyarakat serta menghindari kerawanan pangan salah satunya dengan membiasakan konsumsi pangan lokal.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Papua Semuel Siriwa mengaku optimis dalam beberapa tahun mendatang, pihaknya mampu mengurangi masuknya produk bahan makanan dari luar daerah.
“Kami akan segera melakukan penyesuaian terutama perubahan Renstra (rencana strategis), jika Renstra selama ini hanya terkait Tanaman Pangan dan Hortikultura, maka nanti Renstra yang akan kami buat adalah Renstra yang mencakup tanaman pangan hortikultura, perkebunan, peternakan, kesehatan hewan dan tanaman Pangan,” katanya kepada wartawan, Rabu (21/8/2019) di Jayapura.
Kata Siriwa, meningkatnya produksi pangan padi pada 2014 baru mencapai 57 persen, kini telah meningkat menjadi 63 persen di akhir 2018.
“63 persen itu mencapai 235 ribu ton gabah kering. Demikian juga untuk komoditi tanaman pangan lainnya seperti jagung, kedelai maupun umbi-umbian yang kita akan terus dorong,” ujarnya.
Sebelumnya Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, Bambang Wahyu Ponco Aji meminta pemerintah mewaspadai kemungkinan masalah yang akan memicu kenaikan inflasi di Papua.
Bambang menyatakan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kota Jayapura pada April 2019 lalu mengalami deflasi sebesar 0,26 persen. Deflasi itu dipicu penurunan harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat, khususnya harga bahan pangan.
Sebaliknya, IHK di Merauke mengalami inflasi sebesar 1,2 pesen, akibat kenaikan harga bahan makanan seperti bayam, cabe rawit, kangkung kacang panjang, buncis dan bawang putih. (*)
Editor : Edho Sinaga