Pemkot Jayapura ajak warganya cintai pangan lokal

Berbagai komoditas pangan dijual di Pasar Hamadi - Jubi/Ramah
Berbagai komoditas pangan dijual di Pasar Hamadi – Jubi/Ramah

Papua No. 1 News Portal | Jubi 

Jayapura, Jubi – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Jayapura mendorong masyarakat agar mengkonsumsi pangan lokal. Selain menyehatkan, mengkonsumsi pangan lokal juga merupakan salah satu bentuk melestarikan kekayaan asli Papua.

Read More

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Jayapura, Jean Hendrik Rollo mengatakan, saat ini Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian secara rutin mengkampanyekan kandungan gizi yang ada pada pangan lokal kepada masyarakat.

“Kami terus kampanye berupa sosialisasi dengan penyampaian kandungan gizi pada pangan lokal,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Jayapura, Jean Hendrik Rollo di Kantor Wali Kota Jayapura, Senin  (11/2/19).

Dikatakan Rollo, berbagai olahan pangan yang berasal dari umbi-umbian bisa disandingkan dengan beras sebagai menu makanan sehari-hari, seperti sagu, bete, petatas, pisang, ubi atau siafu.

“Untuk meyakinkan orang bahwa pangan lokal tidak kalah dengan beras, kami membuat kampanye dengan konsumsi langsung agar membangun kesadaran masyarakat untuk kembali pada pola konsumsi pangan pokok selain beras,” katanya.

Dijelaskan Rollo, jika melihat data statistik, konsumsi beras di papua per kapita bisa mencapai 120 kilogram. Sementara konsumsi pangan lokal dari umbi-umbian masih sangat minim.

“Saat kampanye pangan lokal, kami selalu menyampaikan kandungan gizi karena sudah bergeser pola konsumsinya pada beras. Mari kita mengkonsumsi makanan beragam, bergizi, seimbang dan aman dengan memanfaatkan pangan lokal hasil bumi sendiri,” jelasnya.

Salah satu warga dok 5 atas, Adelia Tabuni, mengaku pernah mengikuti kegiatan pemerintah Kota Jayapura dalam acara kampanye gemar konsumsi pangan lokal. Kala itu Adelia mengaku mendapat banyak pelatihan tentang bagaimana mengolah dan membuat berbagai produk makanan berbahan dasar pangan lokal

“Bulan lalu kalau tidak salah, saya pernah ikut sosialiasinya. Kami diajarkan cara mengolah singkong menjadi keripik. Kami juga disampaikan tentang manfaat dari singkong, betetas, sagu dan bete untuk kesehatan,” jelasnya.

Warga lainnya, Bernard, mengatakan mengkonsumsi pangan lokal juga memiliki banyak dampak. Salah satunya adalah mengurangi ketergantungan masyarakat pada satu jenis komoditas saja.

“Indonesia sangat kaya akan ragam pangan lokal, ini harus disajikan menarik sehingga memiliki daya tarik untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi masyarakat. Pemerintah harus terus sosialisasi agar komoditas pangan lokal semakin banyak dikomsumsi,” imbuhnya. (*)

 

Editor :  Edho Sinaga

Related posts

Leave a Reply