Papua No. 1 News Portal | Jubi
Nabire, Jubi – Ketua Tim Kerja Yayasan Pelita, Yohanes Tebai, mengatakan sekalipun Kementerian Kesehatan telah menunjuk BLU RSUD Nabire sebagai rumah sakit rujukan untuk menangani pasien Covid-19, namun RSUD Nabire juga memiliki sejumlah keterbatasan fasilitas.
“Fasilitas RSUD Nabire terbatas. Karakteristik virus ini sangat mudah menyebar. Saran saya mestinya pasien Covid-19 harus disiapkan gedung lain yang terpisah dari RSUD. Kan, di RSUD ada pasien yang sakit lain,” katanya, Sabtu (18/4/2020).
Untuk menyiapkan gedung lain, ia menyarankan bisa dengan memakai uang sumbangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) se-Meepago.
“Tapi kalau RSUD Nabire siapkan ruangan isolasi yang menjamin tidak terjadinya kebocoran virus, maka boleh saja,” ucapnya.
Ia mencontohkan bahwa RSUD Dok II Jayapura cukup siap karena ruang isolasi tersedia. Demikian juga dengan Jakarta yang memakai Wisma Atlet lalu dijadikan RS khusus perawatan Covid-19.
Sementara itu, Plh Direktur RSUD Nabire, Steven Mareku, mengatakan pihaknya telah menyiapkan ruangan isolasi sebanyak 19 bed atau tempat tidur. “Jadi kami prioritaskan khusus pasien PDP, dan itu ada lima ruangan,” ucap Mareku.
Ia mengaku tidak ada rumah sakit atau tempat lain yang ditunjuk sebagai rujukan. (*)
Editor: Kristianto Galuwo