Papua No. 1 News Portal | Jubi
Merauke, Jubi – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke memberikan apresiasi kepada paguyuban di Merauke yang dengan spontan mengurus dan mengambil para pengungsi dari Wamena pasca kerusuhan, beberapa waktu lalu.
“Memang kita di sini siap menerima mereka untuk berlindung,” ungkap Sekda Merauke, Daniel Pauta, kepada sejumlah wartawan, Jumat (4/10/2019).
Dikatakan, jika tak ada keluarganya, menjadi tugas dan tanggung jawab Pemkab Merauke memfasilitasi pengungsi. Ini kan menyangkut tindakan kemanusiaan.
“Saya berterima kasih kepada paguyuban yang tak membiarkan rakyatnya begitu saja setelah mengalami musibah akibat insiden di Wamena,” katanya.
Lebih lanjut dijelaskan, setelah dijemput pemerintah di bandara, diantar ke GOR Hiad Sai untuk pendataan. Setelah itu, dapat diizinkan paguyuban mengambil mereka sekaligus ditampung di keluarga.
Disinggung jika sejumlah pengungsi mengalami kesulitan biaya untuk pulang ke kampung halaman, Sekda Pauta mengaku tak ada dana disiapkan.
“Ada beberapa pengungsi telah pulang ke Sulawesi Selatan menggunakan biaya sendiri, tanpa meminta bantuan dari pemerintah,” katanya.
Ketua Flobamora Kabupaten Merauke, Adrianus Molo, mengatakan terdapat 13 pengungsi orang NTT yang eksodus dari Wamena.
“Kami telah mengambil mereka untuk ditampung sementara,” ujar dia.
Nantinya, menurut dia, ada yang ke Jayapura dulu. Selanjutnya melanjutkan perjalanan ke kampung halaman masing-masing. (*)
Editor: Dewi Wulandari