Papua No. 1 News Portal | Jubi
Wamena, Jubi – Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua mengatakan dirinya siap menyurati pemerintah pusat untuk meminta perpanjangan masa tanggap darurat, jika dibutuhkan.
Hal itu dilakukan jika memang pengerjaan pembangunan, rehab pertokoan terbakar akibat kerusuhan 23 September 2019 belum selesai, sesuai tenggat pada April 2020.
“Kalau untuk batas waktu untuk memperpanjang tanggap darurat, saya kira pemerintah punya tugas untuk menandatangani surat secara administratif, agar pekerjaan-pekerjaan ini bisa tuntas,” kata bupati kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (11/2/2020).
Untuk masalah sampah puing-puing kebakaran yang hingga kini masih kesulitan mau dikemanakan, kata bupati, hal itu telah diperintahkan kepada OPD terkait untuk mencari lahan untuk dilakukan penimbunan bagi bangkai kendaraan maupun sisa-sisa kebakaran lainnya.
“Masalah puing-puing ini masalah sepele sebenarnya, saya sudah perintahkan OPD terkait cari lahan untuk buang puing-puing kendaraan dan lainnya, harus ditimbun atau kubur. Tidak dibuang begitu saja,” katanya.
Bupati juga berharap ada koordinasi antara kementerian PUPR dengan pemerintah daerah. Agar hal-hal yang dianggap menjadi kendala dapat diselesaikan bersama.
“Kemarin waktu pak wakil menteri PUPR datang saja, kami tidak tahu karena tidak berkoordinasi dengan Pemda, meski begitu Pemda siap melaksanakan karena kami tahu wakil menteri datang untuk membantu kita,” katanya.
Sebelumnya Wakil Menteri PUPR RI, Wempi Wetipo mengatakan jika masih ada kendala di lapangan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai target, kementerian berharap pemerintah daerah dalam hal ini bupati dapat kembali menyurat ke pusat, untuk meminta perpanjangan tanggap darurat.
“Setidaknya hal ini juga dapat membantu kita untuk bisa melihat progress ke depan, sehingga bisa saja pengerjaannya bisa lewat dari April, tetapi saya harap sesuai dengan target,” katanya saat melihat proses pekerjaan pembangunan pertokoan di Wamena .
Ia juga melihat kendala yang terjadi saat ini di lapangan terkait pembersihan puing-puing kebakaran baik itu kendaraan maupun pintu-pintu pertokoan. Masih bingung mau dibuang kemana.
“Untuk itu ia pun meminta bantuan gabungan kontraktor yang tergabung dalam Gapensi, agar mencari lokasi alternatif untuk menampung sementara puing-puing sisa kebakaran,” ujarnya.
“Tanpa kita geser puing-puing ini tidak mungkin pekerjaan akan tuntas. Saya harap juga dukungan pemerintah daerah mari sinergi, karena kita mau pulihkan ekonomi secara bersama-sama supaya kita kembalikan Wamena seperti dulu,” katanya. (*)
Editor: Syam Terrajana