Pemkab Jayawijaya sarankan masyarakat periksa kesehatan cegah Covid-19

Ilustrasi virus corona. -Ist
Ilustrasi virus corona. -Ist

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Wamena, Jubi – Kepala Dinas Kesehatan Jayawijaya, dr. Willy E. Mambieuw mengaku belum ada masyarakat yang memeriksakan diri secara mandiri terkait Covid-19, sesuai data yang diterima setiap puskesmas dan rumah sakit.

Read More

“Sejauh ini belum ada masyarakat memeriksakan diri terkait virus corona ini. Tetapi pemerintah daerah terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat cara pencegahan Covid-19 ini,” katanya, kepada Jubi di Wamena, Jumat (20/3/2020).

Lanjutnya, dinasnya dan rumah sakit di Wamena telah membuka hotline kalau ingin mencari informasi terkait Covid-19.

“Masyarakat bisa menghubungi tiga dokter yang ditunjuk, di nomor handphone 081344905090 (dr. Anthi), 081214823153 (dr. Piter Januarta) dan 085254250075 (dr. Wilhelmus Parura) atau mendatangi puskesmas terdekat,” katanya.

Dikatakannya, pemerintah juga menganjurkan masyarakat agar dapat menjaga diri dengan tidak berpergian ke daerah yang telah terpapar virus ini, serta tidak beraktivitas di luar rumah apalagi yang tidak penting.

Sementara itu, Direktur RSUD Wamena, dr. Felly Sahureka, mengatakan untuk mengantisipasi wabah corona RSUD menyiapkan dua ruangan isolasi, untuk merawat kalau saja ada Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

“Dua ruang isolasi yang disiapkan tersebut masih membutuhkan renovasi, karena itu yang akan menjadi ruangan isolasi tetap untuk penanganan Covid-19. Kami telah menginstruksikan jajaran rumah sakit untuk selalu siap bila nanti ditemukan adanya pasien terinveksi,” katanya.

Petugas yang akan disiapkan, katanya, sekitar 12-16 orang karena mereka harus membagi pengaturan jam kerja, untuk menjaga kondisi kesehatan mereka sendiri.

Ia juga mengaku rumah sakit Wamena masih membutuhkan alat ventilator dan juga Alat Pelindung Diri (APD). Untuk kebutuhan itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Papua dan akan bersurat kepada Kementerian Kesehatan, agar mendapat bisa bantuan.

“Informasi terakhir ada 200 unit ADP tapi karena itu dipesan dari Jakarta, kami sedang menunggu pengiriman. Bantuan dari provinsi, saya mendapat informasi, hanya ada 20 saja karena memang APD ini terbatas,” katanya. (*)

 

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply