Papua No. 1 News Portal | Jubi,
Nabire, Jubi –Pemerintah Kabupaten Dogiyai bakal mengevaluasi dan reorganisasi Persido secara menyeluruh. Kebijakan itu dilakukan karena pemerintah daerah setempat sebagai penanggung jawab organisasi club sepak bola.
"Kegagalan Persido berkompetisi di 16 besar Liga III harus dievaluasi oleh Pemda Kabupaten Dogiyai, karena manajemen Persido dibentuk oleh Pemda Kabupaten Dogiyai dan dibiayai oleh Pemda Kabupaten Dogiyai," ujar Bupati Dogiyai, Yakobus Dumupa, kepada Jubi via selularnya, Sabtu, (20/1/2018).
Ia menyatakan merasa bangga terhadap Persido Dogiyai yang telah berprestasi dengan tembus ke 16 besar Liga III tahun 2017. “Walaupun gagal melanjutkan kompetisi akibat krisis finansial. Tetapi pelatih dan pemain telah menunjukkan kehebatannya,” kata Dumupa menambahkan.
Dumupa mengakui gagalnya Persido berkompetisi 16 besar di Liga 3 menuai banyak kritik ditujukan kepada pihak manajemen Persido. Jika hasil evaluasi menemukan akar masalahnya benar ada pada manajemen, maka Pemkab Dogiyai akan mengadakan reorganisasi menempatkan orang-orang yang profesional dan punya hati nurani mengurus Persido.
Tak menutup kemungkinan Pemkab bakal akan mengubah nama klub Persido menjadi Dogiyai FC. “Sebab klub bola Kabupaten Donggola juga menggunakan nama Persido. "Tidak bagus dua klub bola mempunyai nama yang sama," katanya.
Sebelumnya, pelatih Persido, Gad S. Tekege, yakin dan percaya timnya bisa menembus ke liga 2 meski tanpa dukungan dari pemerintah, keyakinan itu terkait dengan pola permainan tim yang sangat bagus.
"Saya yakin dan percaya tim bisa masuk liga 2. Walaupun tanpa dukungan pemerintah kita tetap maju," kata Gad Tekege.
Persido Dogiyai berhasil mematahakan dominasi Persewar Waropen pada pertandingan terakhir babak 6 besar Liga 3 Indonesia zona Papua 2017. Tercatat tim asal wilayah adat Meepago juga berhasil menaklukan tim Seribu Bakau dengan skor 1-0, pada pertandingan yang berlangsung, Senin (7/8/2017) sore, di lapangan Tunas Muda Hamadi. (*)