Papua No. 1 News Portal | Jubi ,
Bengkalis, Jubi – Dinas Pertanina Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, menggelar vaksinasi, sterilisasi dan kontrol populasi anjing di seluruh kecamatan setempat untuk menangkal penyebaran virus rabies. Pelaksanaan vaksinasi rabies massal ini akan dilaksanakan selama lima hari mulai 25 hingga 30 September 2018.
"Untuk menyukseskan kegiatan ini, kami sudah melakukan sosialisasi dan imbauan melalui pihak kecamatan dan kemudian menyebarluaskan pada pemerintahan desa," ujar Pelaksana tugas Kepala Dinas Pertanian Bengkalis, Sapon, Selasa (25/9/2018).
Wilayah yang menjadi sasaran vaksinasi rabies massal itu meliputi kecamatan Bengkalis, Bantan, Bukit Batu, Siak Kecil, Mandau, Pinggir, Bandar Laksamana, Bathin Solapan, dan Talang Muandau.
Vaksinasi itu bagian dari peringatan Hari Rabies Sedunia dan pembebasan rabies Kabupaten Bengkalis dengan tema "Share The Massage Save a Life". Terkait dengan tema, vaksinasi rabies sebagai bentuk pencegahan dalam menyelamatkan kehidupan.
“Karena pencegahan lebih baik daripada pengobatan,” kata Sapon menambahkan.
Dinas pertanian Kabupaten Bengkalis menargetkan 2 ribu hewan penular rabieas, yakni anjing, kucing dan kera yang hendak di vaksinasi rabies gratis. Menurut dia, rabies merupakan penyakit hewan menular yang dapat ditularkan kepada manusia.
Penularan penyakit terbanyak melalui gigitan hewan penular rabies pada saat menunjukkan gejala klinis rabies.
"Untuk mencegah penularan rabies maka diperlukan pencegahan melalui vaksinasi rabies pada hewan secara teratur," ujar Sapon menjelaskan.
Dalam pelaksanaan ini, berkoordinasi di lapangan dengan UPT Mutu Ternak dan pusat kesehatan hewan (puskeswan) se-Kabupaten Bengkalis pada wilayah yang direkomendasikan.
Sapon mengimbau lapisan masyarakat dan pemerintah desa meningkatkan komunikasi, informasi, dan edukasi dengan meningkatkan sosialisasi rabies dengan bekerjasama dengan instansi terkait seperti dinas pertanian, kesehatan, ataupun yang lainnya. Imbauan itu juga peringatan sebagai bentuk peningkatan kesadaran masyarakat dan kewaspadaan dini.
"Untuk kelancaran kegiatan ini diharapkan masyarakat berpartisipasi aktif untuk berkomunikasi dengan Puskeswan," katanya. (*)