Isyaratkan kemungkinan pengakhiran akses tak terbatas, yang dinikmati para pebisnis China di Eropa.
Papua No. 1 News Portal | Jubi ,
Brussel, Jubi – Uni Eropa (EU) membahas sebuah strategi yang lebih defensif atas China. Langkah itu mengisyaratkan kemungkinan pengakhiran akses tak terbatas, yang dinikmati para pebisnis China di Eropa, meski tidak diikuti dengan langkah yang sama oleh Beijing.
Tercatat Uni Eropa berada di antara pertikaian Amerika Serikat – China yang baru untuk menjadi kekuatan militer dan ekonomi. Para pemimpin EU akan berusaha menemukan jalan tengah dalam pertemuan puncak pada jamuan makan malam di Brussel.
Baca juga : Uni Eropa telah beri suaka pada 500 ribu pengungsi
Dubes Uni Eropa dorong perlindungan SDA lewat penegakan hukum
Pertemuan itu pertama kalinya mereka lakukan pada tingkat pemimpin negara untuk membahas bagaimana menghadapi Beijing. “Kami sepenuhnya terbuka,” kata Wakil Presiden Komisi Eropa, Jyrki Katainen.
Ia menyatakan China sebagai kekuatan ekonomi kedua terbesar di dunia tersebut tidak dapat lagi mengklaim dirinya dengan status khusus sebagai negara berkembang. “China bukan, dan (negara itu) menimbulkan banyak pertanyaan,” kata Katainen menambahkan.
Para pemimpin UE yang kerap berbeda pendapat soal China melakukan pertemuan pada saat Presiden China Xi Jinping memulai lawatan ke Prancis dan Italia. Mereka ingin memperlihatkan persatuan menjelang pertemuan puncak EU-China pada 9 April.
Baca juga : Reformasi energi, Uni Eropa bantu Kepulauan Marshall
Fiji desak akses bebas visa ke Uni Eropa
Menurut rancangan pertemuan puncak April yang dilihat oleh Reuters, EU berusaha menetapkan batas waktu bagi China untuk membuat janji-janji investasi dan perdagangan yang berulang-ulang dimundurkan. (*)
Editor : Edi Faisol