Pemimpin Mikronesia terima permintaan maaf atas konflik terkait PIF

Pertemuan politik Pasifik, Troika Plus. - RNZ Pacific

Papua No.1 News Portal | Jubi

Suva, Jubi – Pemimpin-pemimpin Mikronesia telah menerima permintaan maaf dari rekan-rekan mereka sesama pemimpin pasifik anggota Forum Kepulauan Pasifik (PIF).

Dalam pertemuan yang digambarkan sebagai dialog politik yang jujur dan terbuka pada Senin ini (26/4/2021), para pemimpin PIF ingin berdamai setelah konflik yang disebabkan oleh pemilihan Henry Puna dari Kepulauan Cook sebagai sekretaris jenderal baru badan tersebut.

Read More

Para pemimpin Mikronesia percaya bahwa saat ini adalah giliran mereka dan kandidat mereka, Gerald Zackios dari Kepulauan Marshall, untuk diangkat menjadi sekretaris jenderal PIF. Pada bulan Februari, lima anggota Forum negara-negara Mikronesia mengumumkan bahwa mereka akan undur dari PIF sebagai protes atas pemilihan Puna.

Namun, selang sebuah pertemuan virtual, yang disebut dialog Troika Plus, pada hari Senin, para pemimpin Mikronesia mendengar permintaan maaf yang resmi dari James Marape dari Papua Nugini, Frank Bainimarama dari Fiji, Tuila’epa Sa’ilele Mailielegaoi dari Samoa, dan sekretaris jenderal PIF, Dame Meg Taylor.

Mereka semuanya mengungkapkan penyesalan dan mengakui bahwa situasi tersebut seharusnya dapat ditangani dengan cara yang berbeda dan lebih baik.

Ketua PIF, Perdana Menteri Tuvalu, Kausea Natano, mengingatkan semua pemimpin bahwa pertemuan itu diadakan untuk mendengarkan keprihatinan dan isu-isu dari presiden-presiden Mikronesia, dan untuk ‘memastikan ada solidaritas kawasan kita.’

Presiden Nauru, Lionel Aingimea, sangat berterima kasih dan tersentuh oleh tulusnya permintaan maaf yang dia rasakan ‘jauh di dalam hati saya.”

“Kepemimpinan itu ditunjukkan pada saat-saat seperti ini, dan kepada Perdana Menteri Papua Nugini, Perdana Menteri Samoa, dan Perdana Menteri Fiji, Anda telah menunjukkan diri Anda sebagai pemimpin yang mampu; pemimpin yang bijak, dalam menyampaikan kata-kata seperti ini kepada kami di sini,” tuturnya.

Marape meminta Mikronesia agar tidak meninggalkan PIF dan mendorong para pemimpin untuk menguatkan rasa percaya antar mereka dan memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Marape juga menegaskan kembali pilihannya dalam pemungutan suara yang pro akan Mikronesia pada saat pemilihan sekjen PIF, dan mendesak agar, demi solidaritas kawasan Pasifik, pemilihan sekjen PIF harus dilakukan secara bergilir meskipun itu bukan kesepakatan tertulis, demi apa yang digambarkannya sebagai persaudaraan.

PM Tuila’epa dari Samoa menambahkan bahwa pertemuan itu terjadi pada waktu yang tepat.

Disayangkan, menurut laporan Pacific Beat, Presiden Federasi Mikronesia mengatakan negaranya akan tetap mundur dari PIF meskipun sudah menerima permintaan maaf yang ‘tulus’. Presiden David Panuelo menerangkan bahwa permintaan maaf itu telah memperbaiki hubungan yang sebelumnya tegang. (RNZ Pacific)

 

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply