Papua No.1 News Portal | Jubi
Apia, Jubi – Pemilu khusus yang lebih awal bagi pemilih yang masuk dalam kategori spesial Pemilihan Umum 2021 ini sudah dimulai pada pukul 9 pagi, Senin (5/4/2021), di Pulau Upolu dan Pulau Savai’i.
Anggota masyarakat yang mengajukan permohonan agar dapat memilih lebih awal – dan telah ditetapkan oleh Kantor Komisi Pemilihan Umum sebagai tenaga kerja esensial, penyandang disabilitas, atau orang yang berusia di atas 65 tahun, akan meninggalkan kediaman mereka sebelum pemilu dimulai pada 9 April untuk memberikan suara mereka di TPS mereka masing-masing pada hari Senin.
Surat kabar Samoa Observer mengunjungi beberapa TPS di mana dilakukan pemungutan suara lebih awal ini dilakukan di Pulau Upolu. Di beberapa TPS terlihat lebih dari 20 orang menunggu giliran mereka untuk memberikan suara sementara satu orang masuk.
Di gedung Gereja Ekalesia Faapotopotoga Kerisiano Samoa (EFKS) di Moataa, kaum lansia, mereka yang akan bekerja pada hari pemilu, serta orang-orang difabel duduk di luar untuk menunggu giliran masuk ke dalam untuk memberikan suara mereka. Di Gereja Metodis Vaiusu juga ada barisan orang-orang yang duduk di luar sementara para lansia yang ditemani oleh pendampingnya masuk dan memilih.
Staf kantor pemilu dan tenaga sukarela lainnya juga ada di TPS yang di jaga oleh anggota kepolisian.
Lebih dari 20 orang memberikan suara mereka di kedua TPS di Vaiusu dan Moataa. Para pemilih sangat percaya bahwa Tuhan akan memilih orang yang tepat untuk memimpin negara itu.
Sebanyak 128.848 orang di Samoa telah mendaftar untuk memilih dalam Pemilu 2021, dengan 8.000 diharapkan menggunakan fasilitas pemilu awal ini. Ini adalah pertama kalinya kantor pemilu menawarkan pemilih dalam negeri untuk melakukan ini.
TPS masih akan dibuka mulai pukul 09.00 hingga 16.00 dari Senin hingga Kamis pekan ini, sebelum pemilu Jumat ini, 9 April.
Disadur dari RNZ Pacific, hasil hari pertama menunjukkan Partai Perlindungan HAM memimpin sejauh ini. Namun pengumuman hasil awal ini telah menimbulkan pertanyaan dari komentator karena ketakutan ini dapat mempengaruhi pemilih lainnya. (Samoa Observer)
Editor: Kristianto Galuwo