Papua No. 1 News Portal | Jubi
Nuku’alofa, Jubi – Menteri Keuangan Tonga berkata, bahwa tidak ada biaya sepeser pun yang dikeluarkan oleh pemerintah saat mendesain dan mengimpor patung Raja ‘Aho’eitu, raja pertama dari dinasti Tu’i Tonga.
Menteri Tu’i’onetoa membantah klaim yang beredar di media sosial, yang menuduh pemerintah seharusnya menggunakan dana yang dialokasikan atas desain dan impor patung itu untuk membantu meningkatkan standar hidup masyarakat. Ia menegaskan bahwa jika pemerintah akan bertanggung jawab membiayai satu aspek terkait patung ini, maka biaya itu adalah untuk memindahkan patung itu ke Taman Nasional Popua serta upacara adat lainnya sebelum pemindahan.
Patung Raja ‘Aho’eitu ini awalnya akan dipasang di persimpangan Jalan Vuna dan belokan ke Desa Popua. Namun, karena pekerjaan untuk membangun fondasinya tertunda akibat cuaca buruk, pemerintah memutuskan untuk menempatkannya di depan istana St George untuk sementara.
Dalam sebuah pernyataan, Perdana Menteri ‘Akilisi Pohiva berkata setelah patung itu dipasang di St George, ia dan seniman yang membuat patung itu, Profesor Viliami Toluta’u, setuju untuk meninggalkannya di sana permanen.
Seperti yang dilaporkan koran Kaniva News pada Mei lalu, Profesor Touta’u, dari Universitas Brigham Young di Hawai’i, sempat bertemu dengan PM Pohiva dan kemudian mengirimkan tagihan sebesar AS $ 100.000 sebagai biaya untuk patung tersebut. Namun, Prof. Toluta’u kemudian berkata kepada pemerintah bahwa ia telah menemukan sponsor lain, yang bersedia mendanai patung itu.
Patung Raja ‘Aho’eitu itu memegang sika atau lembing. Dia memenangkan kompetisi lempar lembing melawan saudara-saudaranya. Raja ‘Aho’eitu adalah raja pertama Tonga. (Kaniva Tonga)
Editor: Kristianto Galuwo