Pemerintah Jayawijaya tidak bayar kontrakan, Mahasiswa terancam dipolisikan

Ketua Rumpun Mahasiswa Jayawijaya(Rupmawi) Ilanus Medlama (kemeja biru), sedang bernegosiasi dengan pemilik kontrakan Joice Kuron - Piter Lokon/Jubi.
Ketua Rumpun Mahasiswa Jayawijaya(Rupmawi) Ilanus Medlama (kemeja biru), sedang bernegosiasi dengan pemilik kontrakan Joice Kuron – Piter Lokon/Jubi.

Papua No. 1 News Portal | Jubi 

Jayapura, Jubi – Mahasiswa Kabupaten Jayawijaya yang menempuh pendidikan di Manado, Sulawesi Utara terancam dipolisikan oleh pemilik asrama yang mereka tempati selama menempuh pendidikan. Ancaman ini disampaikan langsung oleh pemilik bangunan Joice Kuron kepada Wartawan Jubi, Selasa (12/2/2019), melalui telepon selularnya.

Read More

Menurut Joice, bangunan miliknya dikontrak oleh Pemda Jayawijaya dan difungsikan sebagai tempat tinggal mahasiswa sejak tahun 2000. Namun saat ini, Pemda Jayawiaya menunggak pembayaran selama tiga tahun.

“Rumah saya ini dikontrak sejak tahun 2000-an dan semuanya berjalan baik, walaupun kadang telat dalam pembayaran, saya selalu memberikan kesempatan, namun kemarin saya tidak bisa memberikan toleransi karena sudah tiga tahun belum bayar. Sejak 3 November 2018 lalu sampai sekarang Februari  tahun 2019 ini belum direspons oleh pemda Jayawijaya. Saya masih menunggu Pemda namun belum ada kepastian dan komunikasi lanjutan dari Pemda Jayawijaya,” kata Joice Kuron.

Menurut Joice, ia sudah cukup bersabar dan mengerti kondisi Mahasiswa Jayawijaya yang menempati kediamannya. Namun jika tak ada itikad baik dari Pemda Jayawijaya, Joice memilih menempuh jalur hukum sebagai penyelesaian. Adapun jumlah tunggakan yang harus dibayarkan Pemda Jayawijaya kepada Joice sebesar Rp105 juta.

“Saya sudah baik sama anak-anak dan Pemda tapi anak-anak tidak mau bayar utang mereka ini. Jika saya tagih, mereka selalu bilang sementara komunikasi dengan Pemda. Jika Pemda Jayawijaya tidak mau bayar utang dan berlarut-larut maka saya akan lapor ke pihak kepolisian di Manado, untuk Mahasiswa Jayawijaya harus diproses, karena saya dirugikan,” lanjut Joice.

Sementara itu, Ketua Rumpun Pelajar dan Mahasiswa Jayawijaya (Rupmawi) Ilanus Medlama mengatakan, ia sudah berupaya berkomunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Jayawijaya untuk menyampaikan tuntutan pemilik bangunan. Ia mengaku hingga saat ini belum berhasil bertemu perwakilan Pemda untuk menyampaikan tuntutan.

“Saya saat ini berada di Wamena, sedang berusaha untuk bertemu Pemerintah. Kami saat ini juga sedang ditekan oleh pemilik kontrakan karena ada utang. Saya mau ketemu Pemda belum berhasil, saya masih komunikasi untuk bertemu Bapak Bupati dan Sekda untuk masalah ini secara langsung,” kata Ilanus Medlama. (*)

 

Editor       : Edho Sinaga

Related posts

Leave a Reply