Papua No. 1 News Portal | Jubi
Suva, Jubi – Partai politik FijiFirst yang memerintah Fiji telah membantah klaim oleh seorang anggota parlemen (MP) kubu oposisi, bahwa ia diserang oleh Perdana Menteri Jumat lalu (9/8/2019).
Anggota parpol National Federation Party (NFP), MP Pio Tikoduadua, berkata di hadapan parlemen bahwa Perdana Menteri, Frank Bainimarama, mematahkan kacamatanya setelah perkelahian di gedung parlemen.
Ia juga mengungkapkan bahwa Perdana Menteri menjelek-jelekkan dan mengancamnya selama serangan itu, yang dia klaim terjadi Jumat pagi lalu.
Di laman Facebook-nya, partai Fiji First membantah klaim itu sebagai suatu ‘kebohongan.’
Tuduhan itu terjadi setelah minggu yang penuh drama dalam dunia politik Fiji, termasuk upaya singkat untuk mengajukan mosi tidak percaya terhadap Bainimarama.
Satu mosi tidak percaya diajukan terhadap PM Rabu pekan lalu, tetapi ditarik tiga jam kemudian, setelah Ketua Parlemen memerintahkan debat mendesak malam itu juga.
Pemimpin partai SODELPA Fiji, Sitiveni Rabuka, Jumat ini, mengatakan kepada RNZ Pacific bahwa upaya mosi itu dilakukan untuk menyatukan blok oposisi.
Anggota parlemen oposisi dikecam akibat postingan Facebook yang SARA.
Parlemen Fiji telah memilih untuk mengecam seorang MP dari kubu oposisi, akibat postingannya di Facebook yang SARA.
MP Mosita Bulitavu dari partai SODELPA berkata dalam suatu postingan, bahwa penikaman dan KDRT bukan bagian dari budaya Fiji sampai komunitas Fiji-India tiba pada 1800-an.
Dalam sidang yang berlangsung hingga tengah malam, MP pemerintah menuduh Bulitavu telah menimbulkan perpecahan antarras, dan menghina sebagian besar dari penduduk Fiji.
Anggota parlemen dari SODELPA memilih untuk menentang kecaman itu, namun tiga MP dari Partai NFP, bagian dari blok koalisi, memutuskan untuk memberikan suara bagi pemerintah dengan mendukung kecaman tersebut.
Bulitavu akan tetap menjadi MP. (RNZI)
Editor: Kristianto Galuwo