Pemerintah didesak dirikan posko Satgas Covid-19 di Bouwobado

Kadistrik Bouwobado, Daniel Yatipai, bersama dua anggota DPRD Deiyai dan beberapa pemuda di Kopai 1 saat menjemput 8 pemuda Paniai yang berjalan kaki dari Timika. - Jubi/Ist
Kadistrik Bouwobado, Daniel Yatipai, bersama dua anggota DPRD Deiyai dan beberapa pemuda di Kopai 1 saat menjemput 8 pemuda Paniai yang berjalan kaki dari Timika. – Jubi/Ist

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Deiyai, Jubi – Guna pemeriksaan pejalan kaki dari Timika ke Deiyai, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deiyai diminta mendirikan posko Satgas Covid-19 di Kampung Mudetadi, Distrik Bouwobado.

Read More

Ketua Fraksi PKB DPRD Deiyai, Naftali Magai, mengatakan Kampung Mudetadi berbatasan dengan Kabupaten Mimika, maka layak untuk dijadikan pos pemeriksaan bagi yang hendak berjalan kaki menuju Deiyai maupun Paniai.

“Pada 13 April 2020, kami DPRD Deiyai, Dapil Distrik Bouwobado bersama kepala distrik telah menerima delapan warga Paniai di Kampung Kopai 1, Distrik Bouwobado, dan telah kami serahkan ke Pemerintah Kabupaten Paniai. Maka selanjutnya diharapkan Pemda Paniai segera menangani mereka sesuai dengan aturan yang sedang dijalankan dan mohon dipulangkan ke keluarga mereka,” ujarnya, kepada Jubi, Selasa (14/4/2020).

Ia mengatakan, pemerintah di wilayah Meepago harus segera bekerja sama mendirikan pos pengamanan dan pencegahan Covid-19. “Sebagai anak asli Bouwobado, saya tutup dulu akses jalan kaki lewat jalan trans Timika – Deiyai. Secara resmi juga membuka posko swadaya di Kampung Kopai 1.”

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Deiyai, Kornelis Pakage, mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan mendirikan posko pengawasan di Kampung Mudetadi.

“Itu sangat benar, pokoknya minggu depan kami sudah bergerak dirikan posko di sana,” katanya. (*)

 

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply