Pemda diharapkan bantu mahasiswa korban rasisme kembali ke kota studi

dprd jayawijaya papua
Hearing yang difasilitasi DPRD Jayawijaya, Provinsi Papua, bersama mahasiswa, pelajar dan kepolisian pasca putusan tujuh tahanan politik di Kalimantan Timur-Jubi/Islami
Papua No. 1 News Portal | Jubi

Wamena, Jubi – Forum Masyarakat Antirasis di Kabupaten Jayawijaya meminta agar Pemerintah Daerah dapat memfasilitasi kepulangan mahasiswa eksodus ke kota studi masing-masing.

Hal itu disampaikan Benny Wetipo selaku koordinator forum kepada wartawan usai hearing dengan DPRD Jayawijaya, Kamis (18/6/2020).

Read More

Pasca insiden rasis banyak para pelajar dan mahasiswa yang terlantar di Papua dan melakukan eksodus pulang ke Papua, sehingga kini studi mereka diharapkan dapat dilanjutkan pendidikan kembali.

“Kami minta kepada pemerintah daerah di Papua lebih khusus Jayawijaya untuk bagaimana bisa mempertimbangkan hal itu dan bagi mahasiswa mahasiswi maupun pelajar bisa ditanggulangi dan dikembalikan ke kota studi masing-masing, katanya.

Benny menjelaskan, kalau pun masih ada mahasiswa dan pelajar di Papua dan memerlukan jaringan internet untuk keperluan perkuliahan dan belajar mengajar, forum juga meminta agar pemerintah daerah di Papua khususnya di wilayah pegunungan dapat memfasilitasi.

“Selain itu kalaupun mahasiswa maupun pelajar yang tidak bisa kembali dalam waktu dekat, dan harus menyelesaikan ujian atau pendaftaran secara online, pemerintah daerah diharapkan dapat memfasilitasi,” sambungnya.

Sementara itu Ketua Komisi A DPRD, Elly Togodly mengaku apa yang telah disampaikan dalam hearing bersama mahasiswa dan pelajar akan dikoordinasikan dengan pimpinan dewan maupun pemerintah daerah.

“Kami akan berkoordinasi dengan pemda Jayawijaya jika masih ada mahasiswa kota studi di luar Papua agar dapat memfasilitasi mereka untuk pulang kembali ke kota studinya,” kata Togodly.(*)

Editor: Edi Faisol

 

Related posts

Leave a Reply