Pemburu Atlet Silat Tidak Memenuhi Harapan Pelatih

Pelatih Silat Papua, Stenly Salampesi (Jubi/Roberth)
Pelatih Silat Papua, Stenly Salampesi (Jubi/Roberth)

Jayapura, Jubi – Pelatih silat Papua, Stenly Salampesy menyatakan penyesalannya terhadap kerja tim pencari (pemburu) atlet untuk perkuat Papua di PON XIX Bandung. Masalahnya atlit silat asal Surabaya Jawa Timur yang direkomendasi, justru yang didapat lain dari yang diharapkan.

Kekesalan itu seperti terungkap, Rabu, (24/9) di Kantor KONI Papua Jayapura. Kepada media ini, Stenly mengatakan atlet yang direkomendasi atas nama Pranoto dan Hery Hono.

“Keduanya adik kakak, selalu langganan medali emas dari PON ke PON untuk Jawa Timur, tapi justru yang dapat dari Hengky Sawaki (anggota pencari atlet) dia menyodorkan 3 nama yang lain. Tiga nama itu tidak pernah populer di arena silat baik kejurnas maupun even lainnya,”ungkap Stenly dengan nada sesal.

Adapun alasan Hengky Sawaki, kata Stenly, kedua atlet (Pranoto dan Hery Hono) kelebihan berat badan dan umur yang sudah lewat.

Saat dikonfirmasi via pesan pendek, Hengky Sawaki membenarkannya. Hengky Sawaki yang kini dipercaya sebagai staf ahli bidang olahraga Wakil Gubernur Papua itu mengatakan berat badan kedua atlet tersebut melebihi 100 Kg.

“Info dari Pengprov dan KONI Jawa Timur, berat badan kedua atlet tersebut sudah melebihi 100 kg. Lebih jelas tanya pa Pieter El, sebab tugas saya hanya bangun komunikasi,”jawab Hengky via pesan pendek ponselnya kepada media ini. (Roberth Wanggai)

Related posts

Leave a Reply