Papua No.1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Kepolisian negara bagian Utara Pradesh, India, menangkap tiga orang karena membunuh lumba-lumba air tawar sungai Gangga yang terancam punah. Sedangkan sembilan orang lainnya dalam pencarian.
Petugas penyelidik Akhilesh Pratap Singh mengatakan bangkai lumba-lumba itu ditemukan di tanggul kanal Sharda di distrik Pratapgarh pada akhir tahun 2020 lalu. Temuan kasus itu bermula dari video viral yang menampilkan 12 orang penduduk setempat sedang memukuli lumba-lumba nahas itu dengan tongkat dan kapak hingga tewas.
Baca juga : Ratusan Paus dan lumba-lumba ini mati terdampar di pantai Selandia Baru
Rusia disebut uji lumba-lumba untuk tentara perang Suriah
Terumbu karang rusak, lumba-lumba dan hiu macan menghilangÂ
Beberapa pelaku tertawa saat tubuh lumba-lumba yang hampir tak bernyawa itu ditarik oleh siripnya di perairan dangkal. Petugas hutan, Varun Singh, yang ikut penyelidikan awal, mengatakan lumba-lumba sungai Gangga itu merupakan hewan dewasa.
Lumba-lumba sungai Gangga pernah berjumlah puluhan ribu ekor. “Namun menyusut secara drastis populasinya menjadi kurang dari 1.800 pada abad terakhir,” kata World Wildlife Fund (WWF) India, Senin, (11/1/2021).
Lumba-lumba sungai Gangga menghadapi ancaman dari pertanian, polusi industri, dan aktivitas manusia lainnya seperti pembuatan bendungan, proyek irigasi dan penangkapan ikan. Lumba-lumba air tawar yang langka pada dasarnya buta, dan oleh penduduk lokal dinamakan sebagai “susu”, mengacu pada suara yang dihasilkannya saat bernapas.
Saat berburu, lumba-lumba mengeluarkan suara ultrasonik yang memantulkan ikan dan mangsa lainnya dan memungkinkan mereka memvisualisasikan gambar dalam pikiran. Lumba-lumba sungai Gangga betina melahirkan sekali setiap dua hingga tiga tahun hanya untuk satu anak. (*)
Editor : Edi Faisol