Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Wakil Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI Pusat, Suwarno selaku Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah Pekan Olahraga Nasional atau PON XX Papua 2020 menyatakan pembangunan seluruh venue PON tidak boleh terhenti di tengah jalan. Suwarno juga meminta seluruh bidang Panitia Besar PON XX Papua terus bekerja meningkatkan koordinasi antar bidang.
Hal itu dinyatakan Suwarno dalam Rapat Koordinasi Sub Panitia Besar (PB) PON XX Papua Kota Jayapura dengan Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) PON XX Papua dan Delegasi Teknis PON XX Papua di Jayapura, Jumat (13/3/2020). “Potensi untuk menuju kesuksesan [PON XX Papua] cukup besar. Namun kami ingin progres ini terus berlanjut, bertahap, tanpa harus dihentikan,” kata Suwarno.
Ia meminta setiap bidang kepanitiaan PB PON XX Papua 2020 terus meningkatkan koordinasi antar bidang, agar tugas mereka terlaksana dengan baik. Suwarno mengingatkan penyelenggaraan PON XX Papua membutuhkan koordinasi yang bagus, karena PON merupakan kejuaraan olahraga multi cabang.
“Karena ini multi event, maka ada bidang kesehatan, akomodasi, sumber daya manusia, teknologi informatika, dan lainnya. Tidak boleh ada istilah semua urusan ditangani bidang pertandingan,” kata Suwarno.
Suwarno juga meminta PB PON XX Papua meningkatkan koordinasinya dengan Sub PB PON di tiga gugus wilayah (cluster) penyelenggaraan PON. “Antara PB PON dengam Sub PB PON, kami harapkan jangan sampai [koordinasinya] terputus. Beberapa limpahan pekerjaan yang dilakukan Sub [PB PON] bergantung pada kebijakan PB PON,” ujarnya.
Dalam rapat itu, Suwarno juga menerima masukan dari sejumlah Delegasi Teknis (TD) yang telah meninjau arena cabang olahraganya masing-masing. Delegasi Teknis adalah penyelenggara pertandingan dan perlombaan dalam PON, dan menjadi pihak yang menilai kelaikan arena dijadikan arena PON.
“Tadi TD sepak takraw [menyatakan] perlunya tempat pemanasan dan tambahan tenda. Begitu juga [TD] tinju, yang memerlukan partisi dan lain sebagainya. Ini yang harus dicatat, dan diteruskan ke bagian bidang peralatan dan perlengkapan,” jelasnya.
Ditempat yang sama, Ketua TD karate PON, Ardy Ganggas mengatakan Gedung Olahraga Sekolah Penerbangan Kayu Batu sudah layak dan siap dipakai untuk mempertandingkan karate dalam PON XX Papua. “Dari berbagai aspek karate, lengkap. Mulai dari gedung sampai dengan ruangan penunjang sudah, sangat memadai,” ujar Ardy.
Ardy menyatakan pihaknya telah menyerahkan seluruh kebutuhan peralatan pertandingan karate kepada PB PON XX Papua. “Kami akan memakai GOR [Sekolah] Penerbangan bersama [cabang olahraga] taekwondo. [Seluruh] kebutuhan peralatan [pertandingan karate] sudah disampaikan ke PB PON, melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga, dan sudah diverifikasi,” kata Ardy.
Ketua TD tenis PON, Rudy Novrianto mengatakan pembangunan arena tenis sudah rampung 81 persen, dan jumlah lapangan tenis telah ditambah dari tiga menjadi tujuh lapangan. “Renovasi lapangan tenis di kawasan Kantor Wali Kota Jayapura perkembangannya baik. Kami harapkan pertengahan Mei 2020 seluruh pengerjaannya selesai,” kata Rudy.
Rudy menyatakan pihaknya akan menggelar turnamen tenis pada Juni mendatang, untuk memastikan para petugas pertandingan siap menyelenggarakan pertandingan tenis PON.
Sementara, Ketua TD selam PON, Amir Husein mengatakan pihaknya menyatakan lintasan arena selam akan digeser, karena terlalu dekat dengan jalur perlintasan kapal laut memasuki Pelabuhan Jayapura. “Besok kami akan langsung ke lapangan, untuk mengukur guna mencari titik pas lintasan,” kata Amir.
Amir juga mengeluhkan tidak adanya dermaga yang dibutuhkan sebagai tempat bagi atlet dan pelatih saat perlombaan selam. “Kami harapkan dalam waktu dekat dermaga ini bisa segera dibangun, sehingga ketika tes event berlangsung sudah bisa digunakan,” ujarnya. (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G