Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Pembangunan sejumlah venue yang akan digunakan pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua tahun 2021 mendatang tetap berjalan lancar meskipun di tengah pandemi Covid-19. Bahkan sejumlah venue kini sudah rampung.
Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana dan Pemukiman Wilayah II Papua Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Anggoro Putro, menjelaskan venue yang ditangani oleh pihaknya tetap berjalan progresif.
Bahkan tiga venue telah rampung yakni Aquatic, Hoki, dan Kriket. Sementara Istora Papua Bangkit sudah berada di progres 98,09 persen dan dijadwalkan rampung pada akhir September ini.
“Venue yang sudah selesai yakni Aquatic, Hoki, dan Kriket. Akhir September ini Istora Papua Bangkit dijadwalkan tuntas. Progres dilaksanakan dengan sangat progresif,” jelas Anggoro kepada Jubi via pesan WhatsApp, Kamis (17/9/20).
Lanjut kata Anggoro, venue lainnya yang dikerjakan oleh pihaknya seperti arena Sepatu Roda, Dayung, dan Panahan ditargetkan rampung pada April 2021 mendatang.
Baca juga: Venue PON Papua diharapkan rampung tahun ini
Pembangunan tiga venue ini berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2020 tentang percepatan dukungan penyelenggaraan PON XX yang menyerap anggaran senilai Rp135 miliar. Pengerjaannya mengalami keterlambatan akibat pandemi Covid-19.
“Untuk sisa venue lainnya seperti Sepatu Roda dan Panahan serta Dayung akan dituntaskan sampai akhir bulan April 2021 karena paket pekerjaan ini mengalami relaksasi akibat refocusing pendanaan negara untuk penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia,” terang Anggoro.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Papua, Alexander Kapisa, mengungkapkan venue-venue yang dibangun menggunakan dana APBD keseluruhan telah rampung.
Venue yang dibangun dengan APBD yang telah rampung antara lain Softball, Baseball, Menembak, Voli, dan GOR Gidi.
“Semua venue yang dibangun dengan menggunakan dana APBD sudah selesai semuanya,” ujar Kapisa.
Kapisa menjelaskan jika venue-venue tersebut baru bisa digunakan pada awal tahun 2021 mendatang. Untuk digunakan menggelar test event, Kapisa mengaku pihaknya masih berkoordinasi dengan KONI.
“Semua venue baru bisa difungsikan awal tahun depan, karena mulai bulan Oktober masuk dalam masa pemeliharaan dan perawatan. Kalau untuk menggelar test event, kami masih harus koordinasikan dulu dengan KONI Papua,” pungkas Kapisa.
Untuk venue yang pembangunannya bersumber dari APBD, Pemerintah Papua menggelontorkan dana sebesar Rp3,8 triliun yang terbagi dalam tiga tahun anggaran. Pada 2016, APBD menganggarkan pembangunan venue sebesar Rp 228,6 miliar. Pada 2017, sebanyak Rp 447,2 miliar, 2018 dianggarkan sebesar Rp 879,3 miliar dan pada 2019 sebesar Rp 2,27 triliun. (*)
Editor: Dewi Wulandari