Pembangunan rumah warga terdampak banjir bandang di Kabupaten Jayapura terus diupayakan

Salah satu rumah warga yang selesai dibangun di Kampung Putali. -Jubi/Ist

Papua No.1 News Portal | Jubi

Sentani, Jubi – Proses pembangunan rumah warga yang terdampak banjir bandang dan luapan air Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, hingga saat ini masih dikerjakan oleh puluhan pengusaha lokal.

Read More

Salah satu pengusaha lokal, Irvin Sokoy mengatakan, dirinya telah selesai mengerjakan dua paket pembangunan dan rehab 17 unit rumah warga di Kampung Putali, Distrik Ebungfa. Di mana, pada pekerjaan paket pertama sebanyak 9 unit rumah dibangun pertengahan November 2021, dan selesai menjelang akhir Desember 2021.

“Lima unit rumah dibangun baru, empat unit rumah hanya rehab bagian lantai, dinding, atap, dan teras serta dicat baru,” ujar Irvin saat ditemui di Sentani, Kamis (3/3/2022).

Selesai paket pertama, kata Sokoy, dilanjutkan paket kedua pada awal Januari dan selesai pada akhir Februari kemarin. “Delapan unit rumah yang rata-rata dalam kondisi rusak berat dan sedang.”

Sebagian besar warga penerima manfaat yang rumahnya dibangun baru kembali, maupun hanya direhab bagian-bagian tertentu, menyampaikan terima kasih kepada kontraktor dan pemerintah daerah yang menyediakan paket pekerjaan.

“Dengan memanfaatkan tenaga tukang sebanyak lima orang dan belasan pekerja yang adalah warga Kampung Putali. Dua paket pekerjaan berjalan mulus hingga selesai,” jelasnya.

Irvin juga mengaku dalam proses pekerjaan ini, pernah berutang bahan kayu puluhan kubik sebesar Rp 200 juta, kemudian utang tersebut dilunasi sejalan dengan proses pekerjaan.

“Dana untuk pembangunan satu unit rumah sesuai aturan yang ditetapkan pemerintah daerah sebesar Rp 50 juta, pencairan awal 30 persen dengan potongan pajak, paket pertama sebanyak sembilan rumah kami kerja maraton hingga tuntas, demikian juga dengan paket kedua,” ucapnya.

Sementara itu, Pelaksana tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jayapura, Alpius Toam, mengatakan dari sekian banyak pengusaha lokal yang terlibat dalam proses pembangunan dan rehab rumah warga, ada yang benar-benar serius dalam bekerja dan ada juga yang asal-asalan.

Artinya, mereka yang serius bekerja adalah yang benar-benar paham dan menjalani profesi sebagai pengusaha dengan baik.

“Mereka yang tidak kerja dengan baik sudah kami surati dan juga berikan peringatan, yang kerja dengan baik pastinya dicatat dan ada reward untuk pekerjaan di waktu-waktu mendatang, artinya sudah ada kepercayaan karena terbukti,” katanya. (*)

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply