Papua No. 1 News Portal | Jubi ,
Jayapura, Jubi – Rencana pembangunan patung Yesus setinggi 60 meter di kawasan Kayu Batu, Kota Jayapura yang merupakan keinginan Gubernur Papua Lukas Enembe sampai saat ini belum juga terwujud. Hal itu dikarenakan masih ada sejumlah permasalahan hak ulayat yang belum diselesaikan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Papua, Girius One Yoman, mengaku telah menugaskan staf teknis yang menangani pembangunan patung untuk segera menyelesaikan masalah hak ulayat dengan masyarakat adat setempat.
"Sebenarnya masalah pembebasan lahan di lokasi pembangunan patung Yesus sudah dibayarkan kepada pemilik hak ulayat. Namun, masih ada pihak lain yang komplain. Ini hanya masalah teknis di lapangan," kata Yoman, kepada wartawan, di Jayapura, Senin (8/10/2018).
Menurutnya, jika masalah hak ulayat diselesaikan segera, pembangunan patung bisa dimulai, karena ini adalah janji Gubernur Papua kepada masyarakat.
Hanya saja, lanjutnya, terkait biaya pembebasan lahan, tidak bisa lagi di anggarkan di 2019 karena lahan sudah diselesaikan tahun ini.
"Masalahnya ada di masyarakat, karena saling klaim soal hak ulayat," ujarnya.
Menyinggung soal desain, kata Yoman, dirinya tidak akan mengubah yang sudah ada. Dalam artian, apa yang sudah dibuat oleh pejabat PUPR yang lama akan tetap dilanjutkan.
"Ini kan nantinya akan menjadi salah satu obyek wisata rohani, jadi kami tidak akan mengubah apa yang sudah dilakukan. Kami saat ini fokus menyelesaikan permasalahan hak ulayat dan membangunnya," katanya.
Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe, mengatakan pembangunan patung Yesus merupakan simbol perdamaian di Tanah Papua. Selain itu, patung tersebut juga akan menjadi patung selamat datang bagi masyarakat yang datang ke Papua.
"Siapapun yang datang ke Tanah Papua akan diberkati oleh patung Yesus ini. Entah itu umat Kristen, Muslim, maupun lainnya, sehingga perdamaian di Papua itu terwujud," kata Lukas Enembe. (*)