Papua No. 1 News Portal I Jubi,
Sentani, Jubi – Peringatan hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2017, baru dilaksanakan Pemerintah kabupaten (Pemkab) Jayapura pada hari Senin (2/10/2017). Upacara dilaksanakan di lapangan upacara Gunung Merah Sentani. Bertindak selaku inspektur upacara Kapolres Jayapura, dengan peserta upacara perwakilan TNI, Polri, mahsiswa/pelajar dan aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Jayapura. Turut hadir dalam upacara tersebut sejumlah tamu undangan serta Muspida kabupaten Jayapura.
Upacara hari Kesaktian Pancasila di kabupaten Jayapura mengambil tema ‘Kerja bersama dengan berlandaskan Pancasila mewujudkan masyarakat adil dan makmur’ berjalan lancar dari awal sampai selesai.
Kapolres Jayapura, AKPB Gustaf Urbinas, usai upacara mengatakan harapan para pendahulu dan pahlawan bangsa adalah melanjutkan dan mengisi kemerdekaan yang sudah dicapai puluhan tahun ini dengan mendukung semua program nasional dari pusat hingga ke daerah.
"Pancasila sebagai dasar negara harus dijunjung tinggi serta diaplikasikan dalam kehidupan kita sebagai warga negara. Turut mendukung semua pembangunan yang dilaksanakan pemerintah dari pusat hingga tingkat provinsi dan kabupaten," jelas AKBP Gustaf Urbinas, di lapangan upacara Gunung Merah Sentani, Senin (2/10/2017).
Gustaf menjelaskan arus globalisasi dengan sistem informasi dan teknologi yang makin maju senantiasa akan merongrong cara pandang kita dalam aktivitas kehidupan bermasyarakat. Kendati demikian nilai-nilai Pancasila yang menjadi dasar tetap harus dijunjung tinggi sehingga kita tidak mudah terbawa arus globalisasi.
"Perkemabangan jaman akan terus mengalami perubahan, tetapi nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila tidak akan berubah," ujarnya.
Terpisah, Wakil Ketua II DPR Kabupaten Jayapura, Kornelis Yanuaring, mengatakan lima sila sebagai dasar dalam Pancasila sangat sakti bagi kehidupan masyarakat.
"Kadang kita manusia dalam aktivitas sehari-hari melewati batas dari apa yang telah diharuskan dalam Pancasila. Apabila dikaitkan dengan sejumlah peristiwa penting yang terjadi belakangan ini seperti kerusuhan, pertikaian antaretnis, agama, dan korupsi yang mengakibatkan gagalnya roda pemerintahan daerah adalah bagian dari kurang pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila. Kita berharap agar semua warga negara Indonesia perlu kembali menghafal dan menghayati lima sila dalam Pancasila," ungkapnya. (*)