Papua No.1 News Portal
Yogyakarta, Jubi – Pembangunan dan renovasi arena olahraga untuk perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021 telah menghabiskan anggaran sebesar Rp3,8 triliun.
Anggaran sebesar itu bersumber dari APBD pemerintah Provinsi Papua.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Papua, Alexander Kapisa mengatakan, anggaran itu digulirkan terbagi dalam tiga tahun anggaran. Pada 2016, pemerintah daerah setempat mengucurkan dana sebesar Rp 228,6 miliar. Pada 2017, sebanyak Rp 447,2 Miliar. Pada 2018 dianggarkan sebesar Rp 879,3 Miliar dan pada 2019 sebesar Rp 2,27 Triliun. “Venue yang dibangun dengan APBD Papua sebesar Rp 3,8 triliun,” kata Alex Kapisa, Jumat, 3 Juli 2020 sebagaimana dikutip Tempo.co.
Pada 2020 ini, Pemerintah Provinsi Papua kembali menganggarkan Rp 2 triliun. Pembangunan venue PON diklaim telah mencapai 95 persen. Venue tersebut antara lain Stadion Papua Bangkit, Gelanggang Olahraga GIDI, dan Gelanggang Olahraga Voli Indoor.
Pemerintah daerah juga membangun lapangan voli pasir, lapangan tembak indoor dan outdoor, lapangan baseball dan softball, lapangan tenis, rehabilitasi GOR Cenderawasih, rehabilitasi GOR Trikora, pembanguan gudang peralatan olahraga di Doyo Baru dan pembangunan lapangan futsal di Mimika.
Ada juga empat arena olahraga di Kabupaten Jayapura yang tengah dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Cipta Karya. Yakni arena aquatic dan Istora Papua Bangkit di Kawasan Olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur dan arena cricket dan lapangan hockey di Kampung Doyo Baru, Distrik Waibu.
Sebelumnya, Ketua Harian Pengurus Besar Pekan Olahraga Nasional atau PON XX Papua, Yunus Wonda menyatakan penundaan penyelenggaraan PON ke tahun 2021 tidak membuat semua anggaran PB PON XX Papua bisa dialihkan untuk membiayai penanganan pandemi Covid-19.
Anggaran pengadaan peralatan pertandingan misalnya, tetap akan dibelanjakan untuk membeli peralatan yang dibutuhkan.
“Contohnya, anggaran yang kini ada di rekening PB PON sebesar Rp100 miliar, tapi tidak bisa dikeluarkan atau digeser ke kegiatan di luar PON, karena itu untuk pengadaan peralatan,” kata Wonda kepada jurnalis di Kantor PB PON XX Papua, akhir April lalu.
Yunus Wonda yang juga menjabat Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua menambahkan penundaan PON XX Papua telah diputuskan Presiden Joko Widodo melalui rapat terbatas virtual beberapa waktu yang lalu. “[Berdasarkan] segala pertimbangan, saran, masukan dari DPR RI, Menteri Pemudan dan Olahraga, juga Komite Olahraga Nasional Indonesia Pusat maupun kami [yang ada] di Papua, akhirnya [PON XX Papua] digeser ke tahun 2021. Bulannya sama, tapi tanggalnya belum diputuskan,” ujar Wonda. (*)
Editor: Syam Terrajana