Pelayanan Poliklinik RSUD Nabire kembali dibuka, Pekei: Tapi masih waspada covid-19

Papua
Direktur RSUD Nabire, Dokter Andreas Pekei, di ruang kerjanya – Jubi/Titus Ruban.

Papua No.1 News Portal | Jubi

Nabire, Jubi – Poliklinik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nabire, Papua, kembali membuka pelayanan kepada pasien rawat jalan, setelah hampir sebulan ditutup, yakni sejak 13 Juli 2021 hingga 8 Agustus 2021.

Selama itu, pasien rawat jalan disarankan untuk berobat ke sejumlah puskesmas terdekat. Hal ini lantaran RS berfokus dalam perawatan pasien covid-19 yang melonjak hingga 160 orang. Walau poliklinik ditutup, pelayanan di IGD tetap berjalan.

Read More

“Pelayanan poliklinik sudah dibuka hari ini, karena pasien covid sudah kurang, bulan kemarin kami sampai kewalahan karena pasien covid banyak,” ungkap Direktur RSUD Nabire, Dokter Andreas Pekei kepada Jubi melalui sambungan selulernya, Senin (9/8/2021).

Walau jumlah pasien covid-19 berkurang, namun Pekei mengatakan, virus covid-19 di Nabire belum bisa dikatakan sudah hilang, karena masih banyak tersebar kasus kontak erat dan suspek yang lebih dari seribu orang.

Artinya, mereka (kasus kontak erak dan kasus suspek) menjalani perawatan di rumah (isolasi mandiri). Padahal ada sejumlah pasien itu yang harusnya diisolasi di tempat khusus, namun urung dilakukan karena tidak ada tempat yang disiapkan.

“Jadi, pasien covid yang dirawat di RS hanya mereka yang termasuk dalam kategori berat dan membutuhkan oksigen yang pada bulan lalu menjalani perawatan di RS, infus dan lainnya. Sementara yang seribu lebih ini mereka belum perlu oksigen karena masih gejala ringan,” tuturnya.

Dokter Pekei menyarankan agar masyarakat perlu disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Dengan artian bahwa dari seribu lebih yang sedang menjalani isolasi mandiri tidak semua orang mengenalnya, bisa saja itu tetangga, teman atau sahabat sehingga sangat diharapkan untuk tetap waspada.

“Makanya kita tetap waspada karena masih ada penyebaran di masyarakat. jadi prokes sangat perlu, tapi banyak yang abai, suka kerumunan dan sebagainya,” ungkapnya.

Lanjutnya, dari data yang dimiliki, jumlah kasus terkonfirmasi positif dari tes TCM (rapid test) ada 764 orang sedangkan terkonfirmasi positif dari tes antigen ada 1.439, yang jika ditotal ada sebanyak 2.203 kasus.

Dikatakan, sebanyak 1.439 orang masih menjalani karantina (isolasi) mandiri di rumahnya masing-masing. Sehingga bagi Dokter Pekei, data tersebut menunjukan bahwa masih ada covid di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Menurutnya, RS Nabire menargetkan perawatan kasus covid-19 adalah nol, yakni suspek nol dan kasus baru nol.

“Kalau covid dikatakan tidak ada berarti kasus suspek nol, kontak erat nol yang berarti kasus baru nihil,” lanjut dia.

Selain prokes kata dia, masyarakat perlu melakukan vaksinasi guna memperkuat imun. Sebab hingga saat ini, program vaksin baru mencapai 21 persen dari jumlah total 70 persen.

Sementara, satu di antara warga Kelurahan Siriwini, Distrik Nabire, Udin mengaku bersyukur atas dibukanya kembali pelayanan di poliklinik. Sebelumnya, Ia dan keluarga pernah ingin berobat namun pelayanannya tutup.

“Terima kasih atas dibukanya kembali pelayanan di poliklinik. Minggu lalu kami sekeluarga mau berobat tapi belum dibolehkan, terpaksa kami ke Puskesmas,” katanya. (*)

Editor: Edho Sinaga

Related posts

Leave a Reply