Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Hingga Jumat (12/2/2021), Kabupaten Pegunungan Arfak di Provinsi Papua Barat merupakan satu-satunya daerah yang belum pernah melaporkan temuan kasus COVID-19. Padahal provinsi itu telah masuk dalam kategori zona merah pandemi COVID-19.
Juru bicara Satuan Tugas COVID-19 Papua Barat, dr Arnold Tiniap dalam laporan resminya mengatakan bahwa hingga Jumat jumlah kasus positif korona di Papua Barat telah mencapai 6.969 positif. Dari jumlah itu, sejumlah 6.337 pasien dinyatakan telah sembuh. “Sejumlah 112 orang meninggal dunia, sementara 520 orang masih dalam perawatan,” kata Tiniap. Tiniap menyatakan seluruh kasus COVID-19 itu ditemukan di 12 dari 13 kabupaten/kota di provinsi itu.
Kabupaten Pegunungan Arfak menjadi satu-satunya kabupaten yang belum pernah melaporkan kasus COVID-19, dan belum pernah ada screening atau penelusuran kontak erat COVID-19 di sana. Wilayah Kabupaten Pegunungan Arfak berbatasan langsung dengan Kabupaten Manokwari dan Manokwari Selatan. Arus pergerakan orang dan barang yang melintasi Kabupaten Pegunungan Arfak tetap berlangsung, meskipun Manokwari merupakan kabupaten dengan jumlah kasus COVID-19 terbanyak kedua di provinsi itu, setelah Kota Sorong.
Baca juga: Ketua FKUB Nabire minta umat tak tanggapi hoaks soal vaksin covid-19
Tiniap mengakui hingga kini pihaknya belum menerima laporan kasus COVID-19 dari Pegunungan Arfak. “Untuk Pegunungan Arfak, memang belum ada data, karena tim kesehatan daerah itu belum pernah melakukan screening dan penelusuran kontak,” ujarnya.
Hinggi kini, belum ada langkah Pemerintah Provinsi Papua Barat untuk melakukan intervensi pelacakan kasus COVID-19 di Pegunungan Arfak. Satuan Tugas COVID-19 Papua Barat pun belum berencana turun langsung ke Pegunungan Arfak, untuk mengecek kondisi penanganan pandemi COVID-19 di sana.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat, Otto Parorongan menyatakan Kabupaten Pegunungan Arfak merupakan satu dari sepuluh daerah penerima vaksin COVID-19. “Vaksin COVID-19 untuk Kabupaten Pegunungan Arfak sebanyak 120 dosis, diprioritaskan bagi 42 tenaga kesehatan di sana,” ujar Parorongan saat menjelaskan peruntukan 12.040 dosis vaksin yang tiba di Bandara Rendani Manokwari akhir Januari lalu. (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G